Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kabut Asap di Riau, Lindungi Kesehatan Anda dengan 4 Tindakan Ini

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Warga menembus kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Desa Pengayuan, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat, 6 September 2019. ANTARA
Warga menembus kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Desa Pengayuan, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat, 6 September 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau semakin pekat. Kondisi ini makin membahayakan kesehatan warga Riau. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera, penghitungan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) rata-rata menunjukkan angka di atas 300. Tujuh dari sembilan alat pengukur ISPU menyimpulkan tingkat polusi dalam warna hitam yang artinya “berbahaya”, sedangkan sisanya berwarna merah yang artinya “sangat tidak sehat”.

Persoalan kabut asap akibat kebakaran lahan memang salah satu tantangan yang dialami Indonesia saat musim kering tiba. Kabut asap akan mengganggu jarak pandang juga berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. “Paparan kabut asap dapat menyebabkan gangguan saluran napas,” kata dokter spesialis penyakit dalam, Yeny Tanoyo, kepada SehatQ. Gangguan yang dimaksud, mulai dari infeksi saluran saluran pernapasan atas (ISPA) hingga pneumonia.

Apabila Anda tinggal di kota yang rawan mengalami kabut asap, mempelajari dan melakukan langkah-langkah berikut ini, dapat mengurangi risiko terhadap gangguan kesehatan yang mungkin muncul.

1. Pastikan kualitas udara di dalam rumah tetap baik
Saat berada di dalam rumah, pastikan jendela dan pintu dalam kondisi tertutup. Jika tersedia, nyalakan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). Apabila tidak memiliki AC dan merasa terlalu panas berada di dalam rumah dengan kondisi jendela tertutup, maka ada baiknya Anda menuju pengungsian maupun pusat evakuasi, yang jauh dari area kabut asap.

2. Hindari aktivitas di dalam ruangan yang bisa sebabkan polusi
Menyalakan lilin maupun kompor gas, bisa meningkatkan polusi di dalam ruangan. Selain itu, menyedot debu dengan vacuum cleaner, bisa meningkatkan perputaran partikel debu, yang malah menyebabkan polusi di dalam ruangan. Begitu pula dengan aktivitas merokok. Oleh karena itu, hindarilah hal-hal tersebut.
Patuhi perintah evakuasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Anda disarankan untuk tetap memantau berita mengenai kabut asap. Jika ada instruksi untuk menjalani evakuasi dari pemerintah daerah setempat, taatilah perintah tersebut. Bawalah hanya barang-barang yang diperlukan. Ikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan. Sebab, sejumlah jalur mungkin telah ditutup.

4. Lindungi diri saat membereskan tempat tinggal
Membereskan rumah kembali setelah terjadi kabut asap, bisa membuat Anda terekspos pada abu maupun partikel lainnya. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan iritasi pada mata, hidung, kulit, serta mengakibatkan batuk, dan gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, pastikan Anda melindungi tubuh dengan baik, saat membereskan tempat tinggal, setelah kabut asap berlalu.

Jika Anda mengalami asma maupun penyakit paru-paru lainnya, konsumsilah obat sesuai petunjuk dokter. Saat kesulitan bernapas di tengah kondisi kabut asap, ada baiknya Anda mengikuti petunjuk evakuasi dari pemerintah daerah setempat. Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, apabila gejala-gejalanya semakin parah. Dokter spesialis penyakit dalam Yeny Tanoyo, menjelaskan, selain menimbulkan ISPA, kabut asap pun bisa mengakibatkan pneumonia, asma, serta penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Selain itu, Yeny melanjutkan, penelitian menunjukkan, kabut asap dapat meningkatkan kekambuhan penyakit jantung iskemik dan gagal jantung. Sebagai dampaknya, serangan jantung bisa terjadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

2 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

9 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

10 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

10 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

11 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

17 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

18 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

21 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.