TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua yang sering memberi makan bayi mereka dengan pisang dan pepaya. Selain menyehatkan, kedua buah ini juga dipilih karena memiliki tekstur yang lembut sehingga mudah dicerna bayi.
Meski demikian, dokter spesialis gizi dan anak Klara Yuliarti tidak terlalu menyarankannya. Ia mengatakan bahwa dari segi nutrisi, konsumsi pisang dan pepaya hanya memberi energi pada bayi. Padahal, bayi sedang dalam masa pertumbuhan. “Energi tidak cukup melengkapi kebutuhan tumbuh kembang bayi,” katanya saat ditemui TEMPO.CO dalam acara Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (KPPIK) di Jakarta pada Ahad, 15 September 2019.
Selain itu, dari segi suplemen, pisang dan pepaya memang diketahui tinggi vitamin A, vitamin C dan serat. Sayangnya, bayi belum membutuhkan banyak vitamin dan serat untuk tubuhnya. “Itulah mengapa buah tidak disarankan selalu diberikan atau jadi makanan utama,” katanya.
Lalu, makanan seperti apa yang disarankan untuk diberikan kepada bayi? Klara mengatakan bahwa makanan tinggi gizi seperti protein hewani sangat baik untuk kesehatan dan masa pertumbuhan. Ini termasuk daging merah, hati ayam, telur dan ikan. “Dari himbauan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), disarankan sebisa mungkin setiap hari. Karena tidak selalu mahal dengan daging, yang murah seperti hati ayam atau telur juga bisa menjadi pilihan,” katanya.
Tentu, jenis makanan dari protein hewani ini harus disajikan dalam bentuk yang mudah dicerna bayi. “Boleh diblender atau disesuaikan dengan kebutuhan,” katanya.