TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai manfaat dari madu tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Selain bisa melembabkan kulit yang kering, madu juga terbukti meningkatkan stamina dan metabolisme tubuh. Sayangnya, dokter spesialis gizi dan anak Klara Yuliarti mengatakan bahwa madu tidak disarankan untuk dikonsumsi bayi.
“Bayi kurang dari usia satu tahun sebaiknya tidak diberi madu karena akan menyebabkan botulisme,” katanya saat ditemui TEMPO.CO dalam acara Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (KPPIK) di Jakarta pada Minggu, 15 September 2019.
Botulisme adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh spora bakteri clostridium botulinum yang terkandung pada madu. Ini biasanya ditandai dengan konstipasi. “Konstipasi ini jika terus berlanjut, akan menyebabkan bayi menjadi lesu dan kekurangan cairan. Ini tidak bisa diremehkan karena sangat berbahaya,” katanya.
Berbeda dengan orang dewasa, Klara mengatakan bahwa spora bakteri tidak ditemukan karena saluran pencernaan mereka sangat kuat. Terdapat pula mikroorganisme yang bisa mencegah tumbuhnya hingga menghilangkan spora dari tubuh sebelum menjadi bahaya. “Berbeda dengan bayi, saluran pencernaan mereka masih dalam proses pengembangan sehingga belum mampu melawan spora bakteri ini,” katanya.
Tak heran, ia pun menyarankan penggunaan buah sebagai varian rasa manis bagi bayi daripada madu. “Buah-buahan mengandung glukosa yang baik jika Anda ingin memberi anak rasa manis. Ia juga dilengkapi dengan Vitamin A dan C. Jadi selain mendapat rasa manis, dapat juga manfaat lain,” katanya.