Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Sesak Napas Akibat Kabut Asap dengan Perbanyak Antioksidan

Reporter

image-gnews
Warga menggunakan masker saat berada di objek wisata bantaran Sungai Kahayan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu, 15 September 2019. Kota Palangka Raya kembali diselimuti kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. ANTARA
Warga menggunakan masker saat berada di objek wisata bantaran Sungai Kahayan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu, 15 September 2019. Kota Palangka Raya kembali diselimuti kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat yang sudah punya penyakit paru, penderita asma, orang-orang yang sesak napas karena dulunya perokok, orang lanjut usia, orang berpenyakit jantung adalah kelompok rentan yang akan lebih mudah terpengaruh dengan kondisi udara yang buruk akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Mereka pun disarankan untuk banyak minum air putih dan makan buah serta sayur yang kaya akan antioksidan.

"Banyak minum air putih, makan makanan yang bersifat antioksidan tinggi, seperti sayuran dan buah berwarna oranye, makan buah jeruk, wortel yang banyak antioksidannya," kata Ketua Pokja Paru Kerja dan Lingkungan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Feni Fitriani Sp.P(K).

Dia menerangkan bahwa asap akibat kebakaran hutan dan lahan mengandung berbagai gas berbahaya seperti sulfur dioksida (SO), karbon monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2) dan Ozon Permukaan (O3). Jika seseorang terpajan asap karhutla dalam jangka waktu yang lama, khususnya bila kandungan CO yang tinggi, membuat darah kekurangan oksigen dan akan menyebabkan tubuh lemas hingga pingsan. Menurut Feni, sebisa mungkin masyarakat menghindari pajanan asap karhutla dengan cara membatasi aktivitas di luar rumah. Apabila terpaksa ke luar ruangan, gunakan masker.

"Masker yang ideal N95, tapi setiap masker ada kekurangan kelebihan. Masker N95 perlindungannya bagus kalau dipakai dengan benar, enggak boleh bocor. Selain itu, masker bedah yang hijau itu masih tetap ada efek perlindungan dibanding tidak pakai sama sekali," jelas Feni.

Warga beraktivitas mengenakan masker medis ketika kabut asap Karhutla menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Minggu, 15 September 2019. Dinas Kesehatan setempat menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar ruangan. ANTARA

Masyarakat disarankan untuk lebih lama berada di dalam rumah meski kondisi saat ini, bahkan bau asap sudah mulai tercium hingga dalam ruangan. Feni menganjurkan agar tidak memperparah kualitas udara di dalam rumah dengan membakar obat nyamuk ataupun merokok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau di dalam rumah juga diatur sedemikian rupa supaya udara luar tidak masuk, diatur sirkulasinya," katanya.

Bagi yang memiliki alat penjernih udara dapat digunakan untuk membantu asap karhutla masuk ke dalam rumah. Alat pendingin ruangan atau AC juga bisa membantu menyejukkan udara di rumah, terlebih ada beberapa tipe AC yang mampu menyaring partikel udara 2,5 (PM2,5).

Masyarakat juga harus memperhatikan kondisi tubuhnya sendiri agar efek buruk asap karhutla menimbulkan gangguan kesehatan yang serius. Apabila merasa tubuh kurang nyaman, segeralah periksakan di fasilitas kesehatan dan jangan tunggu hingga bertambah buruk.

"Waspada kalau keluhan pernapasan yang dirasakan menetap. Ada yang cuma sebentar, setengah jam, satu jam hilang sendiri, pertahanan tubuh masih bagus. Kalau enggak nyaman dan cenderung bertahan, sebaiknya segera ke fasilitas kesehatan," terang Fenni.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

10 hari lalu

Personel Polda Banten evakuasi perempuan sesak nafas saat arus balik Lebaran di Dermaga VII Pelabuhan Merak, Minggu 14 April 2024. (ANTARA/HO-Polda Banten)
Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024


Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

31 hari lalu

Kualitas udara Kota Dumai mulai memburuk menyusul kemunculan kabut asap pekat pada Sabtu malam, 23 Maret 2024. (ANTARA/Abdul Razak)
Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.


Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

38 hari lalu

Paprika Merah
Manfaat Paprika untuk Kesehatan, Bisa Jadi Sumber Serat

Paprika adalah sayuran cerah dan populer yang tersedia dalam berbagai warna termasuk merah, oranye, kuning, dan hijau. Apa saja manfaat paprika?


Rekomendasi Jenis Minum Teh yang Bagus Saat Buka Puasa

39 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Rekomendasi Jenis Minum Teh yang Bagus Saat Buka Puasa

Meskipun minum teh tidak dianjurkan untuk berbuka puasa karena kandungan kafein dan gulanya masih ada rekomendasi teh yang justru berefek baik.


Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

40 hari lalu

Ilustrasi teh chamomile. Pixabay.com
Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

Teh chamomile dikenal dengan efeknya yang menenangkan. Tapi, bolehkah diminum ibu hamil?


Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

41 hari lalu

Ilustrasi kurma. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya untuk Kesehatan Jantung

Buah kurma memiliki banyak nutrisi. Hal ini sangat bermanfaat bagi tubuh, terutama saat berbuka puasa. Berikut penjelasannya.


Ragam Makanan Sehat untuk Bantu Upaya Berhenti Merokok

44 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat (pixabay.com)
Ragam Makanan Sehat untuk Bantu Upaya Berhenti Merokok

Menerapkan pola makan sehat dapat meningkatkan peluang keberhasilan berhenti merokok secara signifikan. Berikut makanan yang bisa dipilih.


Apel Vs Jeruk, Mana yang Lebih Baik buat Kesehatan?

54 hari lalu

Ilustrasi buah jeruk. Tempo/Charisma Adristy
Apel Vs Jeruk, Mana yang Lebih Baik buat Kesehatan?

Sama-sama diklaim tinggi nutrisi dan disukai banyak orang, mana yang lebih baik buat kesehatan, apel atau jeruk?


Mengenal Apa Itu Diet Atlantik

59 hari lalu

Ilustrasi diet (pixabay.com)
Mengenal Apa Itu Diet Atlantik

Diet Atlantik adalah pola makan tradisional orang-orang dari Portugal Utara dan Galicia di Spanyol Barat Laut. Sebuah studi baru menyoroti manfaatnya.


Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

22 Februari 2024

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.