Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atasi Nyeri Punggung dan Ejakulasi dengan Pijat Prostat

Reporter

image-gnews
Nyeri punggung
Nyeri punggung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konon, para pemijat prostat sering dipuji. Selain karena kemampuan untuk merangsang dan meningkatkan orgasme hingga beberapa kali atau intens, mereka berhasil meyakinkan para laki-laki untuk merogoh kocek cukup dalam untuk merasakan kenikmatan.

Aneros, sebagai pusat pijat prostat peraih penghargaan memberlakukan kebijakan baru. Aneros, dalam sebuah surat elektronik yang ditujukan pada publik, menyatakan bahwa pijatan yang dilakukan tersebut dipatenkan secara medis sebagai cara alternatif yang berpotensi untuk meringankan nyeri punggung. Mungkin terdengar ganjil.

Prostat adalah kelenjar kecil di panggul pria yang merupakan bagian dari sistem reproduksi. Sederhananya, prostat merupakan organ berbentuk mirip kenari yang ada di antara penis dan anus serta mengeluarkan cairan saat terjadi ejakulasi, sekaligus mendorong ejakulasi. Hal tersebut diketahui dapat berdampak pada punggung.

Saat terjadi peradangan pada prostat, otot-otot di sekitar terasa seperti dipuntir sehingga menyebabkan nyeri pada selangkangan dan berakhir pada ejakulasi yang terasa menyakitkan atau sulit buang air kecil.

Duduk terlalu lama dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan terjadi peradangan pada prostat. Spesialis urologi setuju jika peradangan disebabkan infeksi, biasanya dipicu oleh sakit pada bagian tubuh lain atau cedera pada prostat.

Penyakit tersebut dikenal dengan nama prostatitis. Tidak semua laki-laki mengalaminya. Dalam beberapa kasus kronis, prostatitis menyebabkan nyeri pada punggung.

Ilustrasi masalah prostat. Parentsafrica.com

Beberapa, atau bahkan hampir semua laki-laki, kemungkinan terserang prostatitis. Prostatitis tidak pandang usia. Prostatitis atau pembengkakan dan peradangan pada daerah prostat menyebabkan nyeri punggung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr. Jesse Mills, seorang ahli yang bekerja cukup lama dalam membedah segala macam mengenai prostat menjelaskan bahwa nyeri punggung juga dapat disebabkan karena adanya masalah pada ginjal, hernia, kanker tulang atau kejang otot, yang tidak berhubungan dengan prostat.

“Pijat prostat digunakan sebagai langkah untuk mengobati prostatitis di awal abad 20. Pada dasarnya, pijat prostat bertujuan untuk memperlancar sekresi dalam prostat, pijatan tersebut dapat menghilangkan tekanan-tekanan yang menyebabkan sekresi tidak lancar,” jelas Mills, dikutip dari Men’s Journal.

Namun, para ahli memperingatkan pasiennya untuk ejakulasi sebanyak yang mereka bisa. Saat seseorang memutuskan untuk mengonsumsi antibiotik, maka pijatan tersebut hanya berfungsi sebagai terapi.

Fokus prostatitis hingga saat ini masih mengategorikan pijat prostat sebagai pengobatan alternatif. Mills kembali menjelaskan bahwa beberapa spesialis prostatitis tetap merekomendasikan pijat prostat untuk kasus kronis atau situasi lain, di mana penyebab infeksi utamanya tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan atau antibiotik.

Manajer produksi Aneros, Forrest Andrews, mengungkapkan bahwa pada 1995, seorang dokter asal Jepang yang hingga saat ini masih aktif membuka usaha pijat prostat menghampiri pendiri Aneros, Jiro Takashima. Keduanya setuju untuk membangun tempat pijat untuk para pasien yang tidak terlalu peduli apakah tempat pijat tersebut sesuai dengan aturan-aturan yang dikemukakan oleh spesialis urologi.

Setelah mendapat pasien di 1998, Aneros mulai menjual jasa pijatnya, tentu saja tanpa melewati uji FDA, di bawah merek produksi obat alternatif High Island Health. Selang beberapa tahun kemudian, berdasarkan pendapat acak dari para pelanggang mengenai orgasme intens, Aneros mulai menjual mainan seks.

“Pijatan pada bagian prostat berpotensi merelaksasi otot-otot panggul yang rawan mengalami kejang. Jika efek terapi nonfarmakologi minim, kemungkinan dapat menjadi cara alternatif yang lebih tradisional dari praktik dokter,” jelas Mills.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Tanda-tanda Lutut Terkena Tumor Metastasis dari Kanker Paru-paru

21 jam lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Ini Tanda-tanda Lutut Terkena Tumor Metastasis dari Kanker Paru-paru

Nyeri lutut juga dapat terjadi akibat komplikasi yang tidak biasa dari kanker paru-paru seperti sindrom neoplastik.


Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

12 hari lalu

Ilustrasi wanita memijat pergelangan kaki bengkak. Freepik.com/Stefamerpik
Sebabkan Nyeri pada Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Perawatan Sindrom Tarsal Tunnel

Sindrom Tarsal Tunnel dapat menyebabkan nyeri, kesemutan, mati rasa, sensasi terbakar, atau kelemahan pada pergelangan kaki.


Nyeri Pinggul Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi

21 hari lalu

Ilustrasi sakit pinggang. Shutterstock
Nyeri Pinggul Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi

Salah satu bagian otot yang paling mungkin terkena dampak dari kolesterol tinggi pertama adalah otot pinggul.


Kenapa Deteksi Kanker Prostat Diperlukan ketika Seseorang Memasuki Usia 50 Tahun?

22 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Kenapa Deteksi Kanker Prostat Diperlukan ketika Seseorang Memasuki Usia 50 Tahun?

Dokter spesialis urologi, dr. Rainy Umbas, menganjurkan untuk melakukan deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun. Kenapa?


Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

22 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

Urolog mengimbau deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun karena risiko kanker prostat di usia itu lebih tinggi.


Mitos Biopsi Kanker Prostat Bikin Penyakit Lebih Parah, Guru Besar FKUI Ungkap Faktanya

27 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Mitos Biopsi Kanker Prostat Bikin Penyakit Lebih Parah, Guru Besar FKUI Ungkap Faktanya

Guru Besar FKUI membantah biopsi pada kanker prostat dapat menyebabkan penyakit jadi semakin parah. Ia pun menjelaskan faktanya.


Seberapa Perlu Pria Memeriksa Kondisi Prostat?

37 hari lalu

Deteksi gejala prostat
Seberapa Perlu Pria Memeriksa Kondisi Prostat?

Untuk mencegah pembesaran prostat yang mengakibatkan kanker, perlu dilakukan pemeriksaan sebelum terlambat.


Raja Charles III Divonis Mengidap Kanker Setelah perawatan Prostat, Apa Penyebab dan Gejala Kanker Prostat?

39 hari lalu

Istana Buckingham juga tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai stadium kanker atau prognosis yang diderita Raja Charles. Namun Istana mengatakan bahwa Raja tetap bersikap sepenuhnya positif mengenai perawatannya dan menantikan untuk secepatnya kembali bertugas di hadapan publik. REUTERS/Hannah McKay
Raja Charles III Divonis Mengidap Kanker Setelah perawatan Prostat, Apa Penyebab dan Gejala Kanker Prostat?

Raja Charles III didiagnosis menderita kanker yang tidak diungkapkan jenisnya setelah menjalani perawatan untuk pembesaran prostat.


Meski Jenis Kanker Raja Charles III Tak Diungkap, Anda Perlu Tahu Mitos soal Kanker Prostat

41 hari lalu

Raja Charles kini akan menjalani perawatan untuk kanker ini sebagai pasien rawat jalan. REUTERS/Toby Melville
Meski Jenis Kanker Raja Charles III Tak Diungkap, Anda Perlu Tahu Mitos soal Kanker Prostat

Raja Charles III didiagnosis kanker dan tengah menjalani pengobatan. Jenis kankernya tak disebut namun tak ada salahnya memahami mitos kanker prostat.


Sebelum Didiagnosis Kanker, Raja Charles III Alami Pembesaran Prostat. Berikut Penjelasan Kondisi Ini

41 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Sebelum Didiagnosis Kanker, Raja Charles III Alami Pembesaran Prostat. Berikut Penjelasan Kondisi Ini

Raja Charles III didiagnosis menderita kanker meski tak dirinci jenisnya. Sebelumnya, ia dirawat karena mengalami pembesaran prostat.