TEMPO.CO, Jakarta - Demo mahasiswa yang berlangsung di depan gedung DPR berakhir ricuh. Tepatnya pada Selasa sore, 24 September 2019, ratusan mahasiswa memblokade dua arah jalan tol dalam kota.
Sejumlah mahasiswa juga terlihat mencoret beberapa mobil boks yang melintas dengan cat semprot. Coretan tersebut berisi tulisan bernada hinaan terhadap DPR yang dianggap tidak pro rakyat dalam agendanya mengesahkan sejumlah RUU.
Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan meminta agar mahasiswa meredam emosi. Ia juga berharap mahasiswa yang bertindak anarkistis berhenti. “Tolong rekan-rekan tolong tahan emosinya. Jangan terprovokasi, saya minta jangan terpancing,” katanya.
Untuk mewujudkan imbauan dari Harry, berbagai cara pun bisa dilakukan. Situs Inc dan Health Line menyebutkan lima cara efektif agar bisa meredam emosi saat demonstrasi.
1. Tarik napas dalam selama 5-10 detik. Fokuslah untuk menghitung jumlah detik ketimbang fokus pada pikiran yang membuat Anda marah. Tarik nafas perlahan melalui hidung dan hembuskan napas melalui mulut. Ini dipercaya ampuh meredakan emosi.
2. Berolahraga dipercaya dapat mempengaruhi hormon kortisol pada tubuh. Ini merupakan hormon yang keluar ketika stres. Dengan demikian, secara tidak langsung, selain mendapatkan tubuh yang sehat, Anda pun juga akan merasa lupa dengan masalah yang ada dan diganti dengan kebahagiaan.
3. Untuk menghindari mengkritik atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya meningkatkan ketegangan, gunakan pernyataan “saya" untuk menggambarkan masalah. Sebagai contoh, katakanlah, "Saya marah karena Anda meninggalkan meja tanpa menawarkan untuk membantu membereskan piring," bukan, "Anda tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga."
4. Salah satu cara mudah lain untuk menghilangkan rasa kesal dan marah adalah dengan pergi ke suatu tempat yang tenang. Segeralah menghindar dari suasana yang membuat rasa kesal dan marah muncul. Jika tetap berada di tempat yang bisa membuat kesal malah nantinya membuat kita melakukan hal yang tak diinginkan.
5. Ketika marah, cobalah lakukan relaksasi. Bayangkan adegan santai, atau mengulangi kata atau frase yang menenangkan, seperti, "Tenang saja" sangat membantu. Anda juga bisa menyingkir sejenak untuk mendengarkan musik, menulis, atau melakukan yoga atau apa pun yang diperlukan untuk mendorong relaksasi.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | ADAM PRIREZA | INC | HEALTHLINE