Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Masih Dihantui Penyakit Tidak Menular

Reporter

image-gnews
Ilustrasi larangan merokok. NIGEL TREBLIN/AFP/Getty Images
Ilustrasi larangan merokok. NIGEL TREBLIN/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Penyakit tidak menular atau non-communicable disease beriringan dengan kebiasaan merokok. Di Indonesia, juga di dunia saat ini sedang dihadapi masalah meningkatnya penyakit tidak menular (non-communicable disease). Tren penyakit tidak menular meningkat lebih dari 70 persen.

“Secara nasional, penyakit tidak menular menyebabkan kehilangan tahun produktif terbesar atau DALYs disability dibandingkan penyakit menular,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi saat pembukaan Asia Pasific-City Alliance fot Tobacco Control and NCD’s Prevention di Bogor, Rabu, 25 September 2019.

Ia mengatakan,d ari data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan menunjukkan penyakit tidak menular menempatkan posisi tertinggi di 34 provinsi di Indonesia. “Kebanyakan karena stroke, serangan jantung, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes mellitus.”

Persoalannya, kata Oscar, peningkatan penyakit tidak menular ini biasanya beriringan dengan tingginya faktor hipertensi dan  tingginya gula darah. Hal ini diakibat dari diet yang tidak sehat kebiasaan merokok.

Data dari BPJS pada 2018, penyakit katastropik menyebabkan pengeluaran tanggungan kesehatan hingga Rp 20,4 triliun atau 21,6 persen dari total pengeluaran. “Dari 21,6 persen, sebanyak 51,5 persen atau Rp 10,5 triliun pengobatan penyakit jantung yang mendekati peringkat pertama diikuti penyakit kanker sebesar 16,7 persen atau Rp 3,4 triliun,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data dari WHO juga menunjukkan bahwa setiap tahun di seluruh dunia ada 15 juta angka kematian muda pada usia 30-69 tahun. Jika ditotal, terdapat 7,2 juta angka kematian yang disebabkan oleh konsumsi tembakau dan sebanyak 70 persen kematian terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.

Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok terlihat pada usia muda dibanding dewasa. Dari data yang dihimpun oleh Program Kesehatan Indonesia dengan Pendekatan Keluarga menemukan bahwa keluarga dengan anggota yang salah satunya merokok sebesar 55,6 persen. Hal ini menjadi dasar perlunya upaya pengendalian konsumsi produk tembakau di Indonesia.

Tingginya konsumsi tembakau ini, kata Oscar seharusnya membutuhkan keseriusan dan kerja sama semua pihak. “Mari para wali kota agar bersekutu membuat komunitas kesehatan dengan mengimplementasikan Germas.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

2 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.


Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

3 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

4 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

8 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

9 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

15 hari lalu

Alfiansyah Bustami alias Komeng
Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.


Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

17 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024


Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

20 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.


Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

21 hari lalu

Kepadatan penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta pada H+1 lebaran atau Selasa, 3 Mei 2022. Dok. PT KAI Daop 6 Yogyakarta
Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

Sejak Januari hingga Maret 2024 setidaknya sudah ada 11 penumpang Kereta Api yang diturunkan paksa karena kedapatan merokok di dalam kereta.