TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua tahu bahwa kecupan dapat menyembuhkan luka pada jari yang teriris atau goresan pada lutut akibat jatuh. Sekarang, ada alasan ilmiah mengapa hal tersebut banyak dilakukan oleh para orang tua. Para peneliti menemukan bukti bahwa air liur memiliki senyawa yang dapat mempercapat penyembuhan luka. Protein histatin-1, ditemukan dalam air liur dan berfungsi untuk meningkatkan pembentukan pembuluh darah.
Peneliti yang sama yang mengatakan bahwa penemuan tersebut dapat digunakan sebagai pengobatan penyakit lain. Peneliti dari Cile mengungkapkan bahwa saliva atau air liur sebenarnya dapat mempercepat proses penyembuhan luka.
Profesor Vicente Torres dari Universitas Chili, mengatakan, “Temuan-temuan ini merupakan langkah alternatif untuk memahami bagaimana mulut dapat menyembuhkan luka pada kulit. Kami percaya bahwa studi yang dilakukan ini dapat digunakan sebagai media pendekatan untuk memanfaatkan mulut sebagai penyembuh luka dan jaringan.”
Torres dan rekan satu tim berhasil membuat terobosan yang menakjubkan, di mana mulut dapat mempercepat sekaligus menyembuhkan luka. Para peneliti menguji efek histatin-1 pada pembuluh darah baru, proses tersebut dikenal sebagai angiogenesis.
Ilustrasi anak terluka. guiainfantil.com
Molekul histatin-1 mendorong angiogenesis, sekaligus meningkatkan kontak dan perpindahan antarsel. Tim yang dipimpin oleh Torres tersebut melakukan eksperimen pada embrio ayam dan kulit manusia serta sel pembuluh darah.
Menggunakan tiga model berbeda tersebut, sampel histatin-1 dan air liur diperoleh dari donor sehat untuk meningkatkan pembentukan pembuluh darah. Para peneliti memulainya dengan menggunakan molekul-molekul tersebut untuk menghasilkan bahan dan implan guna membantu penyembuhan luka.
“Saliva merupakan faktor utama yang berkontribusi sangat tinggi dalam proses penyembuhan luka. Tidak hanya berkontribusi dalam bentuk fisik saja, namun kehadiran peptida dalam air liur, seperti histatin diketahui mendorong perpindahan sel kulit mulut yang diuji di laboraturium hewan. Histatin-1 merupakan peptida antimikroba, yang banyak ditemukan dalam air liur manusia, mendorong kontak sel kulit dan memindahkan sel dalam luka yang diuji. Selain histatin-1, yang diperlukan dalam proses penyembuhan luka adalah angiogenesis,” jelas Torres, dikutip dari Daily Mail.
Studi yang dipublikasikan dalam The Federation of America Societies for Experimental Biology Journal, mengungkapkan bahwa histatin-1 yang ditemukan dalam air liur dapat menyembuhkan luka dengan cara meningkatkan pembentukan pembuluh darah.
Dr. Thoru Pederson, editor jurnal tersebut yang berasal dari Sekolah Kedokteran Universitas Massachusetts di Amerika Serikat, mengatakan, “Hasil penelitian studi tersebut menjadi alternatif pengobatan di kemudian hari. Studi tersebut dikaitkan dengab perilaku binatang, atau hewan yang kerap menjilat lukanya sendiri.”