TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas warganet Indonesia di Twitter akhir-akhir ini meningkat kembali setelah sempat menurun selama beberapa waktu lalu. Country Industry Head Twitter Indonesia, Dwi Adriansah, mengatakan ada tiga alasan mengapa warganet Indonesia kini kembali aktif di Twitter.
Dalam pemaparan di acara #LifeonTwitter, Dwi mengatakan para pengguna Twitter Indonesia senang mencari hal baru yang menarik. "Seperti cerita Rich Brian yang rindu makanan Indonesia ketika di New York yang langsung direspons GoJek," kata Dwi di Jakarta, Kamis 26 September 2019.
Kisah Rich Brian yang mendapatkan makanan nusantara dari layanan yang baru melebarkan sayap ke beberapa negara Asia Tenggara itu menjadi perbincangan di linimasa Twitter pada Juli lalu.
Alasan kedua di balik meningkatnya jumlah "anak Twitter" adalah orang-orang yang ingin mencari berita mutakhir, khususnya mengenai topik tertentu. Salah satu contohnya terjadi pada berita demonstrasi mahasiswa yang bertaburan di Twitter saat demonstrasi mulai dilakukan pada 23 September 2019. Berita demonstrasi itu juga menghiasi linimasa di Twitter, mulai dari berita serius, informasi bermanfaat hingga cuitan berbau humoris.
Alasan ketiga yang menjadi momen kembalinya netizen ke Twitter adalah mereka mencari kisah yang menarik. "Ketiga, mereka mencari cerita-cerita menarik," kata Dwi.
Ada banyak pengguna Twitter yang mengunggah tulisan panjang dalam bentuk utas (thread). Menulis kisah horor menjadi salah satu yang sangat diminati warga Twitter. Namun salah satu kisah yang sempat tersorot adalah cerita "KKN di Desa Penari" yang diterbitkan jadi buku dan akan diadaptasi ke layar lebar.