Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Dampak Sanitasi Buruk buat Anak selain Stunting

image-gnews
Ilustrasi anak sakit. Shutterstock.com
Ilustrasi anak sakit. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sanitasi adalah salah satu langkah awal untuk mencapai kesehatan yang sempurna. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup bersih, seperti mencuci tangan, menyikat gigi, buang air di toilet, membuang sampah pada tempatnya, hingga menghindari konsumsi makanan yang sembarangan.

Sayangnya, masih minim kesadaran masyarakat akan hal ini. Padahal, ada berbagai masalah kesehatan yang bisa dialami apabila tidak menerapkan sanitasi. Sebagai bentuk pertimbangan untuk mengubah gaya hidup, dokter sekaligus presenter NET TV, Twinda Rarasati, pun menyebutkan beberapa dampak negatif yang bisa dialami itu.

#Diare dan cacingan
Diare dan cacingan adalah salah satu dampak yang paling sering dialami masyarakat dengan tingkat sanitasi rendah. Twinda mengatakan bahwa kedua masalah kesehatan ini muncul karena bakteri dan virus penyebab diare maupun cacingan akan sangat rentan muncul pada toilet yang kotor. Kemudian, bakteri dan virus tersebut bisa menempel dan masuk ke dalam tubuh.

“Apalagi setelah dari toilet yang kotor itu langsung makan dan tidak mencuci tangan. Semakin pesta itu kumannya di tubuh,” katanya.

#Stunting
Dari diare dan cacingan yang dialami, khususnya pada anak-anak, risiko stunting pun semakin besar. Menurut Twinda, hal ini karena diare yang akan menyebabkan nutrisi di dalam tubuh menjadi terkuras melalui buang air yang berkala. Sedangkan untuk cacingan, cacing pada usus juga akan mengganggu penyerapan zat gizi makanan pada tubuh anak.

“Cacing akan mengambil sari-sari makanan dari usus. Kalau dialami secara terus menerus, akan menyebabkan gizi buruk dan akhirnya stunting,” katanya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#Tifus
Pernahkah Anda atau salah satu sanak saudara mengalami tifus? Biasanya dokter selalu mengaitkannya dengan sanitasi yang rendah sebab, menurut Twinda, bakteri Salmonella Typhi penyebab tifus itu dapat hidup pada tinja selama beberapa minggu. Sedangkan menurut berbagai penelitian, secara tidak sadar barang-barang di sekitar pasti mengandung tinja.

Itulah sebabnya mencuci tangan, khususnya sebelum makan dan setelah beraktivitas sangat, disarankan oleh Twinda.

“Karena bakteri ini bisa masuk lewat tangan ke mulut dan mempengaruhi tubuh,” katanya.

#Hepatitis A
Sanitasi dalam hal mencuci tangan tidak hanya menyebabkan tifus namun juga hepatitis A. Twinda menjelaskan bahwa seseorang dapat dengan mudah tercemar virus hepatitis A jika malas mencuci tangan sebelum makan. Terlebih apabila baru selesai buang air dan melakukan kontak fisik dengan pasien hepatitis A.

Selain itu, mengonsumsi makanan sembarangan, seperti di pinggir jalan, juga meningkatkan risiko hepatitis A karena menurut Twinda, makanan dan minuman yang tidak diolah dan menggunakan bahan yang bersih bisa menyebabkan masalah kesehatan ini juga.

“Saya mengimbau agar tidak minum es batu atau makanan di pinggir jalan. Kalau memang mau berhemat, lebih baik masak sendiri karena pengolahan dan bahannya jelas,” katanya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

19 hari lalu

Ilustrasi stunting. Foto : UNICEF
Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.


Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

25 hari lalu

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya. Foto: Canva
Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.


Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

29 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.


Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

35 hari lalu

Warga membeli barang kebutuhan pokok saat kegiatan pasar murah di halaman Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Papua, Rabu 6 Maret 2024. Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Pangan menggencarkan gerakan pangan murah untuk menstabilisasi pasokan dan harga pangan, pengendalian inflasi serta penanggulangan stunting dan keluarga rawan pangan di Papua .ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.


Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

35 hari lalu

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) menyantap makanan saat pelaksanaan program dapur masuk sekolah di SD Negeri 205, Kertapati, Palembang, Sumatera Selatang, Jumat 6 Oktober 2023. Program Dapur Masuk Sekolah yang digagas Kodam II/Sriwijaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak serta menurunkan dan mencegah stunting pada anak-anak Sekolah Dasar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.


ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

35 hari lalu

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam acara perayaan 2 tahun ID FOOD di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur pada Senin, 8 Januari 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food mulai kembali menyalurkan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam untuk penanganan stunting.


Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

40 hari lalu

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia G.L Kalake menyerahkan cenderamata kepada Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy di acara Program Edukasi & Intervensi Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, di Kupang, NTT, Kamis, 7 Maret 2024/Istimewa
Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.


16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

40 hari lalu

Innovilage 2023. Dok. Telkom University
16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.


BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

40 hari lalu

Daun Kelor. Pexels.com
BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.


International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Pemerintah, Dengarkanlah Suara Perempuan!

41 hari lalu

Tuntutan tentang edukasi menstruasi sehat untuk semua perempuan dari salah satu peserta International Women's Day Jogja 2024 di Bundaran UGM, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Pemerintah, Dengarkanlah Suara Perempuan!

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM melihat perempuan masih mengalami banyak tantangan.