Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Dampak Gaya Hidup Modern bagi Anak dan Bahayanya

image-gnews
Ilustrasi anak dan gadget. Shutterstock.com
Ilustrasi anak dan gadget. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di era yang semakin modern ini, dengan gaya hidup modern pula, berbagai dampak positif bisa didapat anak. Misalnya, informasi bisa dengan mudah didapat melalui teknologi. Selain itu, anak juga dapat dengan mudah membeli atau bepergian dengan transportasi online. 

Sayangnya, tak sedikit pula dampak negatif yang bisa dialami dari perkembangan zaman ini. Psikolog tumbuh kembang anak, Chitra Annisya, pun menyebutkan tiga dampak buruknya.

Pertama, risiko obesitas semakin besar dialami oleh anak sebab dengan segala kemudahan yang ada, mereka tak lagi harus bergerak untuk mendapatkan keinginannya. Misalnya, anak ingin membeli sesuatu, cukup berdiam di rumah, mengetuk dengan jari dan barang yang diidamkan pun akan datang.

“Ketika anak bergantung pada teknologi, mereka akan jarang melakukan gerakan dan aktivitas fisik. Itu yang membuat risiko obesitas meningkat,” katanya.

Ilustrasi anak makan junk food. shutterstock.com

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dampak lain yang bisa dialami adalah penurunan fungsi hingga pengembangan sensor motorik dan kognitif anak. Menurut Chitra, teknologi telah membuat anak tak lagi melakukan aktivitasnya seperti biasa. Misalnya, mewarnai melalui kertas dan pewarna, multisensori anak akan dipacu. Sebaliknya, mewarnai di tablet hanya akan menggunakan sentuhan jari.

“Padahal, tumbuh kembang anak dipicu dari penggunaan multisensori. Jadi, kalau dia hanya pakai jari, tidak akan bisa memenuhi kebutuhan ini. Otomatis fungsi dan pengembangan multisensorinya dapat mengalami kemunduran,” ujarnya.

Terakhir, anak pun rentan mengalami berbagai masalah kesehatan. Berhubungan dengan hal ini, Chitra menjelaskan bahwa makanan cepat saji telah menjadi andalan di era modern, khususnya dengan orang tua yang sibuk bekerja sehingga tak sempat memasak untuk anak, makanan cepat saji pun sangat dipilih. Padahal, makanan cepat saji tinggi karbohidrat dan rendah serat, juga tinggi garam, gula dan kalori.

“Ini bisa menyebabkan diabetes tipe 2, sesak napas, asma, sampai tulang yang rapuh,” katanya. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

14 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

7 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

11 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

19 hari lalu

Batu ginjal.
Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

19 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

23 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

29 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

30 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.