Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Ungkap Asal Motivasi

Reporter

image-gnews
Legenda sepak bola Manchaster United, Gary Naville menyapa penyandang cacat saat berkunjung ke Yayasan Peduli Kemanusiaan Bali di Denpasar, Bali, 22 Juli 2019. Dalam kunjungannya, Gary juga memberikan motivasi dan coaching clinic sepak bola singkat pada para pemain bola disabilitas. TEMPO/Johannes P. Christo
Legenda sepak bola Manchaster United, Gary Naville menyapa penyandang cacat saat berkunjung ke Yayasan Peduli Kemanusiaan Bali di Denpasar, Bali, 22 Juli 2019. Dalam kunjungannya, Gary juga memberikan motivasi dan coaching clinic sepak bola singkat pada para pemain bola disabilitas. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kita sering mendengar kata motivasi dan merasa memilikinya. Tapi tahukah dari mana asalnya?

Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Teknik Munich (TUM) di Jerman berhasil mengidentifikasi sirkuit saraf di otak lalat buah yang membuat hewan itu bersemangat saat mencari makan. Lalu apa pentingnya penelitian itu?

Melalui studi tersebut, ilmuwan telah mengungkap dari mana motivasi berasal, demikian seperti dilansir Science Daily. Lalat buah akan berjalan lebih cepat ketika mencium bau cuka atau buah. Mereka berlari sampai kelelahan untuk mencapai makanan itu.

Namun, mereka tidak dapat mendekati makanan karena untuk eksperimen yang dilakukan di laboratorium TUM School of Life Sciences Weihenstephan itu, tubuh bagian atas lalat dibuat diam, hanya kaki saja yang bisa bergerak memutar bola yang mengambang.

"Eksperimen kami menunjukkan bahwa individu yang kelaparan terus meningkatkan kinerja. Mereka berlari hingga 9 meter per menit. Lalat buah yang kenyang menyerah jauh lebih cepat," kata profesor neurobiologi Ilona C. Grunwald Kadow.

Ia mengatakan itu membuktikan bahwa organisme sederhana sekalipun menunjukkan stamina dan ketekunan. Kualitas-kualitas itu dianggap tersimpan untuk manusia dan organisme tingkat tinggi lain.

Ilustrasi motivasi. shutterstock.com

Sirkuit saraf
Lantas, dari mana asal muasal motivasi? Bersama dengan Julijana Gjorgjieva, profesor untuk Computational Neuroscience di TUM dan pemimpin kelompok di Institut Max Planck untuk Penelitian Otak di Frankfurt, serta tim peneliti internasional dan interdisipliner, Grunwald Kadow telah mengidentifikasi sirkuit saraf di otak hewan kecil itu, yang mengendalikan ketekunan untuk mendekati makanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Otak lalat-lalat itu punya sel-sel saraf jutaan kali lebih sedikit daripada otak manusia. Ini membuatnya jauh lebih mudah untuk mengetahui apa yang dilakukan neuron dan bagaimana," kata profesor itu menjelaskan.

"Dengan cara itu, kami dapat memahami prinsip-prinsip sirkuit saraf yang juga membentuk dasar untuk fungsi otak yang kompleks."

Kekuatan neuron
Demi mengidentifikasi sirkuit saraf yang bertanggung jawab untuk menghasilkan motivasi, tim menggunakan berbagai teknik, yakni model matematika diciptakan yang mensimulasikan interaksi rangsangan eksternal dan internal, misalnya bau cuka dan kelaparan. Pada langkah selanjutnya, ahli saraf dari TUM bekerja sama dengan rekan-rekan di Amerika Serikat dan Inggris mengidentifikasi jaringan interes di otak lalat buah.

Proses dilakukan dengan bantuan mikroskop elektron serta pencitraan in-vivo dan eksperimen perilaku. Hasilnya, sirkuit saraf interes terletak di pusat pembelajaran dan memori otak lalat. Itu dikendalikan oleh dua neurotransmiter dopamin dan oktopamin, yang terkait dengan noradrenalin manusia. Dopamin meningkatkan aktivitas sirkuit, seperti meningkatkan motivasi, sementara oktopamin mengurangi kemauan untuk berusaha.

"Karena neurotransmiter ini dan sirkuit yang sama juga ada di otak mamalia, kami berasumsi mekanisme yang serupa untuk memutuskan apakah akan berlanjut atau berhenti," kata ahli neurobiologi menyimpulkan.

Dalam jangka panjang, para peneliti berharap bahwa penemuan mereka akan membantu untuk memahami mengapa interaksi neuron dan zat kurir di otak, misalnya, dalam kecanduan menjadi tidak terkendali.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

2 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

6 hari lalu

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.


Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

18 hari lalu

Desain Kontainer LNG BRIN (Dok. Humas BRIN)
Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

23 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

24 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

32 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Muhammadiyah Usul Meniadakan Sidang Isbat Awal Ramadan, Ini Tanggapan Peneliti BRIN

42 hari lalu

Sejumlah guru dan santri menyiapkan teleskop untuk memantau hilal di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat, Jumat, 1 April 2022. Pemantauan hilal tersebut guna menentukan awal Ramadhan 1443 Hijriah. Sementara untuk hasil Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan akan diumumkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Muhammadiyah Usul Meniadakan Sidang Isbat Awal Ramadan, Ini Tanggapan Peneliti BRIN

Sidang isbat menjadi forum musyawarah para pihak, seperti pakar, ulama, dan ormas untuk membahas hisab dan rukyat.


Peneliti BRIN Temukan Kepiting Tiga Warna di Gunung Kelam Kalimantan Barat

42 hari lalu

Foto kepiting tiga warna Lepidothelphusa jenis baru dengan nama Lepidothelphusa menneri yang ditemukan di Gunung Kelam, Kalimantan Barat. Dok. Humas BRIN
Peneliti BRIN Temukan Kepiting Tiga Warna di Gunung Kelam Kalimantan Barat

Kepiting tiga warna ini hidup di tepi anak sungai yang dangkal dengan substrat kerikil dan batu.


Peneliti BRIN: Kriteria Baru MABIMS Berpengaruh pada Penentuan Awal Ramadan

43 hari lalu

Sejumlah astronom memindahkan peralatan saat hujan turun dalam pengamatan hilal di halaman observatorium Al Biruni di Kampus Unisba, Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 2023. Kementerian Agama menyatakan secara astronomis posisi hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria hingga awal Ramadan 1444 diperkirakan jatuh pada 23 Maret 2023. TEMPO/Prima mulia
Peneliti BRIN: Kriteria Baru MABIMS Berpengaruh pada Penentuan Awal Ramadan

Perbedaan awal bulan hijriah seperti Ramadan karena perbedaan kriteria hilal.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

46 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung