Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebabkan Stroke, Begini Penanganan Aneurisma Otak

image-gnews
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aneurisma adalah pelebaran abnormal pada pembuluh nadi karena kondisi dinding pembuluh darah yang lemah. Aneurisma dapat terjadi pada pembuluh nadi bagian perut, jantung, otak, lutut, paha, usus, dan limpa. Sedangkan stroke adalah kerusakan otak akibat gangguan suplai darah.

Yang perlu dipahami, ketika aneurisma yang berbentuk gelembung seperti balon itu pecah, maka pendarahan yang terjadi bisa memicu stroke hemorogik. Seperti diketahui, stroke ada dua jenis. Jenis pertama adalah stroke iskemik, yang terjadi ketika pembuluh darah tersumbat dan jaringan otak di belakang pembuluh darah rusak secara permanen karena kurangnya aliran darah atau oksigen. Yang kedua adalah stroke hemoragik yang terjadi ketika ada pendarahan di otak.

“Penanganan aneurisma adalah mencegah terjadinya stroke, terutama ketika aneurisma sudah pecah,” kata dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Rubiana Nurhayati dalam diskusi dengan media beberapa waktu lalu.

Aneurisma, kata Rubiana, sebetulnya bisa dideteksi sedini mungkin lewat skrining. Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Magnetic Resonance Angiography (MRA) menjadi salah satu lini pertama skrining untuk penyakit silent killer ini. Skrining dianjurkan Terutama bagi mereka yang berisiko terkena aneurisme yakni perokok aktif, berusia di atas 40 tahun, perempuan, ada riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi, ada keluarga yang menderita aneurisma, minum alkohol berlebihan, dan pernah cedera di pembuluh darah.

“Jika ada 3-4 faktor risiko tersebut, sebaiknya skrining, walaupun Anda merasa sehat,”kata Rubiana yang juga berpraktek di RS Pondok Indah Bintaro. Pasalnya, lebih dari 90 persen penderita aneurisma tidak merasakan gejala apa pun. Mereka baru datang ke rumah sakit ketika aneurisma sudah pecah. Saat pecah, barukah muncul rasa sakit kepala hebat, kebas di satu sisi tubuh bahkan koma.

Dokter spesialis bedah saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah Mardjono Tjahjadi menjelaskan stroke pendarahan merupakan salah satu penyebab kecacatan dan kematian tertinggi di dunia. “Menangani aneurisma sebelum pecah adalah langkah strategis untuk mencegahnya,” ujarnya. Jika hasil pemeriksaandiketahui positif terdapat aneurisma di otak, maka harus segera ditangani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada tiga jenis penanganan yang bisa dilakukan. Pertama dengan cara konvensional berupa pemberian obat-obatan, menerapkan gaya hidup sehat, untuk mencegah pembesaran aneurisma. Penanganan ini juga menjadi pilihan jika lokasi aneurisma berada di tempat rawan seperti di batang otak atau di lokasi yang sulit dijangkau. Alasan lainnya adalah pasien sudah berusia lanjut dan punya penyakit serius tertentu yang tidak memungkinkan dilakukan pembedahan.

Pilihan lainnya adalah melalui clipping dan coiling. Clipping adalah jenis pembedahan dengan cara menjepit dasar kantung aneurisma dengan klip. Tujuannya agar kantung tersebut tidak terisi lagi oleh darah. “Kelebihan dari jenis pembedahan yang sudah dikenal sejak 1965 ini adalah 99 persen aneurismanya tidak tumbuh lagi,” kata Mardjono.

Ada juga dengan koiling atau kateterisasi, yaitu memasuk selang khusus lewat lipatan paha menuju lokasi aneurisma lalu digunakan kawat untuk menyumbat pendarahan. Sayangnya, penanganan ini tidak serta merta membebaskan pasien dari aneurisma. Berbeda dengan kliping yang butuh sedikit pembedahan kepala, koiling tidak meninggalkan bekas luka.

Tapi kekurangan penangan ini, kata Mardjono, dalam waktu tahun sekitar 30 persen pasien, aneurismanya bisa muncul lagi. “Masing-masing ada plus minusnya,” katanya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

10 jam lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

18 jam lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

1 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

1 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

3 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

6 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

9 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

20 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.