Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Batik Nasional Sudah 10 Tahun, Pengrajin Sudah Sejahtera?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Pekerja mengerjakan batik tulis khas Bogor di Galeri Batik Tradisiku, Bogor, Selasa, 2 Oktober 2018. Batik yang menampilkan motif-motif yang berkaitan dengan Bogor, seperti daun talas, menjangan, bunga Raflesia, kujang, dan Kebun Raya, tersebut diciptakan sebagai suvenir khas untuk wisatawan saat berkunjung ke kota tersebut. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pekerja mengerjakan batik tulis khas Bogor di Galeri Batik Tradisiku, Bogor, Selasa, 2 Oktober 2018. Batik yang menampilkan motif-motif yang berkaitan dengan Bogor, seperti daun talas, menjangan, bunga Raflesia, kujang, dan Kebun Raya, tersebut diciptakan sebagai suvenir khas untuk wisatawan saat berkunjung ke kota tersebut. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa komunitas batik yaitu Penida Wastra Persada, Aruna Chakra Kinarya dan Yayasan Tjanting Batik Nusantara bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelar perayaan satu dasawarsa ditetapkannya batik sebagai warisan tak benda oleh UNESCO sekaligus Hari Batik Nasional 2019.

Perayaan yang mengusung tema “Batik, Khazanah Peradaban" akan digelar di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Rabu 2 Oktober 2019 pukul 19.00 WIB. "Batik tidak hanya tentang motif indah dan bermakna saja tapi batik juga penanda zaman," kata Direktur Warisan Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadjamuddin Ramly di Jakarta, Selasa 1 Oktober 2019.

Dia mengatakan batik saat ini sudah dikenal secara luas, anak-anak muda yang pada awalnya malu menggunakan batik yang dianggap menggambarkan orang tua, saat ini sudah kembali bangga mengenakannya untuk pakaian seharian.

Pegiat batik dari Penida Wastra Persada Aditya Yusma mengatakan perkembangan batik saat ini sudah sangat luar biasa berbagai motif batik hadir dengan warna-warna yang indah. "Namun yang masih luput bagaimana pengrajin batik di bagian hulu yang tidak tersentuh dengan hiruk pikuk batik saat ini bergerak," kata dia.

Oleh sebab itu melalui kegiatan perayaan hari batik nasional mereka akan mengangkat permasalahan-permasalahan yang ada dalam dunia batik. "Salah satu yang tengah dihadapi adalah semakin sedikitnya perajin canting dan regenarasi penrajin batik kian melambat," kata dia yang juga CEO Peninda Wastra Persada di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan canting dan malam atau lilin adalah dua alat yang menjadi bagian penting dalam pembuatan batik, tanpa kedua alat itu maka tak akan ada batik tulis, namun saat ini batik yang dibuat dari canting harus berhadapan dengan batik yang dibuat oleh print.

Apalagi kini batik nasional juga harus bersaing dengan batik-batik buatan cina yang beredar di pasaran dengan harga yang lebih murah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui drama musikal ini Aditya ingin menggambarkan bagaimana kehidupan batik di hulu akan hilang apabila pemerintah dan komunitas tidak memperhatikan masalah-masalah tersebut.

Rencananya kegiatan Perayaan Hari Batik Nasional ini akan dihadiri 400 udangan termasuk seluruh perwakilan Duta Besar yang ada di Jakarta.

Acara ini diawali cucuk lampah yang diperankan oleh model yang memakai busana batik. Seluruh rangkaian kegiatan Perayaan Hari Batik akan dikemas dalam sebuah drama musikal yang menampilkan tokoh-tokoh yang dekat dengan dunia batik yaitu Canting, Malam dan Mas Print.

Drama ini akan menggambarkan bagaimana kehidupan Batik di hulu akan hilang apabila kita sebagai pemerintah dan komunitas tidak memperhatikan masalah-masalah ini. Drama musikal ini disutradarai oleh Aditya Yusma dan penata musik Dwiki Dharmawan. "Batik telah menjadi tamu kehormatan di negara Iain, sudah sepantasnya Indonesia menjadi tuan rumah bagi batik itu sendiri," kata dia.

Tepat sepuluh tahun yang lalu, pada 2 Oktober bertempat dl Abu Dabhi, Uni Emirat Arab, batik ditetapkan untuk masuk ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO.

Melalui sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage UNESCO, Batik menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia ketiga setelah sebelumnya Keris dan Wayang tenebih dahulu masuk ke dalam daftar ICH UNESCO.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

1 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

5 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

5 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

13 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

18 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

22 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

30 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

32 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

33 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.