TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua perlu membantu anak memilih keterampilan yang disukai dan bukan memaksaan pilihan orang tua. Pasalnya, ada anak yang mengaku tidak punya cita-cita. Padahal, anak-anak lain begitu bersemangat membicarakan cita-cita mereka.
"Dia tidak mengenali dirinya sendiri atau diarahkan begitu dan begini oleh orang tuanya," ujar psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo.
Vera mengatakan, saat anak berada dalam kondisi sering diarahkan, dia tidak punya tujuan hidup. Orang tua bisa mencoba mengomunikasikan perlahan mengenai apa yang diinginkan oleh anak.
Ilustrasi ingin jadi penyanyi. shutterstock.com
"Kalau anak tidak komunikatif, bisa tanya mungkin ke guru atau temannya. Mungkin dia cerita pada guru atau temannya," katanya.
Selain itu, orang tua sebaiknya memberikan penjelasan seluas-luasnya tentang berbagai keterampilan, sekaligus pilihan pada anak untuk membantu mengenali keinginan dan bakat mereka.
"Lakukan sedini mungkin. Misalnya, ketika usia 1,5 tahun lagi suka-sukanya explore, semua dipegang. Kalau orang tua terlalu bilang jangan, nanti dia enggak ada kesempatan explore," ujar Vera.