TEMPO.CO, Jakarta - Awas, perubahan iklim bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Siswanto, mengatakan perubahan iklim yang terjadi beberapa waktu terakhir turut mempengaruhi kesehatan manusia.
"Contohnya saja heat cramps, yang merupakan gejala nyeri otot mendadak. Kemudian, serangan panas maupun kepanasan parah," ujar Siswanto.
Penyakit tersebut terjadi karena perubahan iklim dan memiliki dampak pada kesehatan manusia. Menurutnya, masyarakat yang berada di daerah yang mengalami kenaikan suhu panas untuk mewaspadai gejala penyakit tersebut.
"Suhu di Pulau Jawa naik satu derajat selama 20 tahun terakhir. Kondisi itu juga menyebabkan perubahan pada makhluk hidup," ujarnya.
Unjuk rasa perubahan iklim oleh Extinction Rebellion di pelabuhan Dover, 22 September 2019.[Sky News]
Ia menyebut makhluk hidup yang paling beradaptasi adalah bakteri dan serangga. Semakin besar makhluknya, adaptasinya semakin berkurang.
Perubahan iklim juga mempengaruhi ekosistem terutama pada persediaan air, makanan, perkembangbiakkan vektor penyakit, perubahan gaya hidup, serta ketahanan masyarakat terhadap penyakit. Untuk itu, perlu strategi adaptasi menghadapi perubahan iklim tersebut. Juga perlu dikembangkannya sistem kewaspadaan dini dan respons dengan melakukan analisis data surveilans secara komprehensif untuk membangun sistem yang kuat.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Kirana Pritasari, mengatakan perubahan iklim memiliki dampak pada lingkungan yang menjadi media penyebaran penyakit. Hal tersebut juga memiliki dampak penurunan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kesehatan lingkungan memegang peranan penting dalam upaya pencegahan penyakit.