TEMPO.CO, Jakarta - Paru-paru adalah organ vital yang harus selalu dilindungi. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan bahwa menjaga daya tahan tubuh dapat melindungi paru-paru agar tetap sehat, termasuk juga membantu melindungi dari pajanan kabut asap.
"Prinsipnya, untuk menjaga paru-paru tetap sehat itu sama saja seperti menjaga diri dari penyakit lain. Pencegahan yang paling penting," kata Ketua Bidang Ilmiah dan Penelitian PDPI, Dr. Andika Chandra Putra.
Ia mengatakan ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh, terutama untuk menjaga kesehatan paru-paru. Salah satunya adalah dengan menjaga nutrisi tubuh.
Ilustrasi orang merokok. TEMPO/ Fransiskus S
Nutrisi tubuh dapat diperoleh dari makanan yang bernutrisi, terutama yang mengandung banyak kalori dan protein. Bagi perokok, ia mengimbau untuk berhenti karena asap rokok menjadi faktor paling dominan yang mempengaruhi kesehatan paru-paru. Sementara bagi orang-orang yang tidak merokok, ia mengimbau untuk menjauhi orang-orang yang sedang merokok guna mencegah kemungkinan menjadi perokok pasif.
Lingkungan yang memiliki kualitas udara tidak sehat atau terdapat asap juga perlu dihindari. Tetapi jika tidak bisa dihindari, kurangi paparan dengan menggunakan masker.
"Mengurangi paparan tentu dapat dilakukan dengan menggunakan masker. Yang terbaik, masker yang disposible, baik masker bedah atau N95, sehingga risiko paparannya lebih kecil lagi," tuturnya.
Selanjutnya, imunisasi atau vaksinasi juga sangat baik untuk dilakukan guna menjaga kesehatan paru-paru."Makanya kalau orang yang mau haji atau umroh divaksinasi. Gunanya untuk pencegahan, karena risiko terkena infeksi lebih besar," ujarnya.