TEMPO.CO, Jakarta - Dokter mengatakan paparan asap dapat menyebabkan risiko terkena infeksi paru lebih besar yang disebut pneumonia. Untuk mencegah risiko infeksi tersebut, masyarakat yang berada di daerah terdapat asap perlu meningkatkan kekebalan tubuh dengan melakukan vaksinasi pneumokokus.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan bahwa vaksinasi pneumokokus adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit yang kemungkinan muncul akibat asap, termasuk kabut asap.
"Jadi, vaksinasi itu bukan sebagai pencegahan untuk asap tetapi untuk pencegahan penyakit yang mungkin terjadi akibat asap," kata Ketua Bidang Ilmiah dan Penelitian PDPI, Dr. Andika Chandra Putra.
Ilustrasi kabut asap. Parliza Hendrawan
Vaksinasi tersebut juga perlu ditambahkan dengan vaksinasi influenza untuk mencegah terjangkitnya virus influenza dan menyebabkan sakit yang lebih berat. Vaksinasi tersebut perlu sekali dilakukan terutama pada individu yang memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi.
Individu yang dimaksud adalah bayi, anak-anak balita, lansia, dan orang-orang yang memiliki penyakit penyerta cukup berat, seperti kanker dan kencing manis berat.
"Makanya, saya sampaikan kepada orang-orang yang mempunyai penyakit penyerta yang berat, misalnya pasien kanker atau penderita kencing manis berat, atau juga pada anak-anak balita, terutama bayi, lakukan vaksinasi tadi," katanya.