Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Penyakit Paru Kronis dengan Diet Berikut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menerapkan pola makan sehat bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh. Salah satunya menurunkan risiko menderita penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal menujukkan diet yang dimaksud ialah mengonsumsi biji-bijian, lemak tak jenuh ganda, dan kacang-kacangan, mengurangi konsumsi daging merah dan olahan, serta minuman manis.

Untuk sampai pada kesimpulan itu, para peneliti di Prancis dan Amerika Serikat menganalisa data studi sejak 1984 hingga 2000, yang melibatkan 120 ribu orang di Amerika Serikat. Dalam penelitian itu, partisipan diminta menyelesaikan kuesioner tentang asupan diet mereka.

Asupan diet ini kemudian dicocokkan dengan ukuran kualitas diet berdasarkan pengetahuan ilmiah (AHEI 2010). AHEI 2010 ini memuat 11 komponen diet sehat yakni, asupan konsumsi sayuran, biji-bijian, lemak tak jenuh ganda, kacang-kacangan, lemak omega-3, asupan rendah daging merah dan olahan, dan minuman dengan pemanis buatan.

Selama penelitian, diketahui 723 kasus POPK baru terjadi pada perempuan dan 167 kasus pada laki-laki. Para peneliti menemukan para partisipan yang menerapkan ke-11 komponen dalam AHEI 2010, satu per tiga lebih rendah berisiko menderita POPK dibandingkan yang tidak.

Seorang dokter memperhatikan hasil ronsen paru-paru seorang wanita. Yawar Nazir/Getty Images

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tingkat risiko pada mantan perokok dan perokok, baik perempuan dan laki-laki, sama. Hasil ini didapat setelah para peneliti memasukkan 12 faktor lain seperti aktivitas fisik, indeks massa tubuh, perilaku merokok, dan etnisitas.

"Ini merupakan temuan yang mendukung pentingnya diet terhadap POPK. Meskipun usaha mencegah POPK harusnya fokus pada berhenti merokok, temuan ini mendukung pentingnya diet sehat untuk mencegan POPK," kata penulis studi seperti dilansir laman eurekalert.org.

"Penelitian kami mendorong para ahli kesehatan mempertimbangkan peran potensial mengembangkan efek makanan dalam diet sehat untuk kesehatan paru-paru," tambahnya. POPK merupakan penyakit paru-paru kronis, seperti bronkitis, emfisema yang ditandai dengan terhambatnya aliran udara di saluran pernapasan, dan oksigen yang sifatnya progresif nonreversibel. Penyakit ini diklaim sebagai penyebab ketiga kematian orang-orang di seluruh dunia.

Ahli kesehatan mengungkapkan faktor risiko utama seseorang menderita POPK ialah perilaku merokok. Namun, bukan berarti mereka yang tidak merokok terbebas dari penyakit ini. Fakta menunjukkan, satu per tiga pasien POPK tak pernah merokok.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

24 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

39 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

45 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


Apa Itu Diet Flexitarian?

51 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.


Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

56 hari lalu

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan
Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.


Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.


5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.


Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Song Joong Ki. Foto: Instagram/@highziumstudio
Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?