Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kurang Perhatian dan Sering Main Media Sosial Picu Remaja Depresi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya hidup di era digital ini justru membuat orang semakin rentan stres dan depresi. Tak hanya orang dewasa, remaja pun rentan mengalami depresi yang dipicu oleh beberapa hal, di antaranya adalah pubertas dini dan penggunaan media sosial.

Pakar Ilmu Sosial, Budaya dan Komunikasi, Dr. Devie Rachmawati, M. Hum. CPR., menjelaskan saat ini banyak anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar sudah mengalami masa puber.

"Sekarang anak pubertas itu lebih awal. Dulu mungkin baru SMP dapat menstruasi pertama, sekarang anak kelas 1 SD sudah ada yang puber. Ini yang menyebabkan remaja perempuan jauh lebih stres dibanding laki-laki," ujar Devie.

Penyebab kedua adalah media sosial. Menurut Devie, terlalu sering menggunakan media sosial membuat para remaja terobsesi mendapatkan perhatian lebih dari orang lain.

"Banyak anak sekarang yang jadi zombi digital, mereka hadir di sana tanpa tahu esensinya. Mereka sangat tergantung pada validitas sosial, mereka terobsesi untuk dapat liked sebanyak-banyaknya," tuturnya.

Ilustrasi remaja bermain ponsel. Shutterstock.com

Pemicu lain adalah dorongan untuk selalu tampil menarik. Para remaja putri khususnya, percaya bahwa penampilan adalah segalanya dan merasa lebih dihargai saat tampil menarik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Akhirnya mereka sibuk untuk tampil dengan casing terbaik daripada bersaing dengan temannya. Semakin sering melihat media sosial akan jadi membandingkan diri dengan orang lain.Tapi akhirnya memang ada dua efek, yakni bertarung untuk menjadi lebih baik atau mengelabui publik," kata Devie.

Ia juga mengatakan bahwa depresi adalah gangguan penyakit terbesar ketiga di dunia yang dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, sebaiknya remaja selalu diajak untuk bertukar pikiran atau didengar keluh kesahnya.

"Anak-anak kita tidak bisa sendirian, mereka perlu dibantu karena generasi sekarang lebih senang dengan orang yang sama pemikirannya dengan mereka," ujarnya.

Devie pun menekankan peran orang tua untuk memberikan bimbingan dan perhatian agar anak-anak tidak merasa sendiri.

"Kalau Anda merasa sendirian yang terjadi adalah hal tadi kabur atau bunuh diri yang menjadi opsi saat ini. Sekarang tidak perlu menjadi broken home dulu untuk jadi broken heart. Itu yang perlu dipahami dan tidak semua anak yang broken home lebih rentan," lanjutnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

1 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

1 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

2 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

2 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

3 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

4 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

4 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

7 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

8 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror