TEMPO.CO, Jakarta - Grup band Mike’s Apartment sedang berduka. Vokalis mereka, Dendy Mulya Pasha, meninggal dunia pada Ahad, 6 Oktober 2019. Ia mengembuskan napas terakhir di usia 42 tahun akibat serangan jantung.
Selama hidupnya, Dendy memang dikenal hobi merokok elektrik alias vape dan dapat dilihat dari berbagai unggahan di akun Instagram pribadinya, @dendy_mikes. Ia kerap menunjukan foto dirinya yang sedang mengisap vape.
Melansir dari situs Science Daily, vape dan serangan jantung sangat berhubungan erat. Sebuah studi menunjukan bahwa rokok elektrik disebut meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 56 persen dan stroke sebesar 30 persen.
Rokok elektrik dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan masalah peredaran darah, termasuk pembekuan darah, masing-masing sebesar 10 persen dan 44 persen.
"Data ini harusnya mendorong kesadaran yang lebih besar tentang bahaya rokok elektrik," kata pemimpin penelitian yang sekaligus asisten profesor di Universitas Kansas, Amerika Serikat, Mohinder Vindhyal.
Peningkatan risiko itu tidak terlepas dari seberapa sering seseorang menggunakan rokok elektrik. Menurutnya, vaping setiap hari atau hanya beberapa hari memiliki risiko yang sama.
Studi tersebut melibatkan 96.467 pengguna rokok elektrik dari Amerika Serikat, juga membandingkan data untuk perokok tembakau dan bukan perokok yang dilaporkan. Pengguna rokok tembakau tradisional ditemukan memiliki peluang yang sangat tinggi untuk mengalami serangan jantung, penyakit arteri koroner, dan stroke dibandingkan dengan yang bukan perokok. Peningkatannya masing-masing sebesar 165, 94, dan 78 persen.
"Merokok tembakau memiliki kemungkinan serangan jantung dan stroke yang jauh lebih tinggi daripada rokok elektrik, tetapi itu tidak berarti bahwa vaping aman," katanya.
Dia mencatat bahwa beberapa rokok elektrik mengandung nikotin dan melepaskan senyawa beracun yang sangat mirip dengan rokok tembakau. Nikotin diketahui dapat mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah.