TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Fashion Week (JFW) kembali digelar di Senayan City, Jakarta, 22-27 Oktober 2019. Salah satu rangkaian acara yang menarik perhatian dari JFW tahun ini adalah Lomba Perancang Mode Menswear (LPMM).
Untuk ketiga kalinya digelar, LPMM semakin diminati oleh banyak perancang busana di seluruh Indonesia. Mengusung tema Universal Gentleman, sebanyak 172 peserta pun mengikuti acara bergengsi ini. Pada 22 Oktober 2019, 10 finalis terpilih pun menampilkan karya mereka.
Satu di antaranya menjadi juara. Orang yang beruntung itu adalah Bima Wijaksana. Ia mengaku tidak baru di industri mode. Sebelumnya, pria berusia 27 tahun ini memang memiliki latar belakang pendidikan di bidang fashion.
“Saya lulusan ESMOD, masuk tahun 2011-2012,” katanya saat ditemui dalam acara Final Lomba Perancang Mode Menswear di Jakarta Fashion Week pada 22 Oktober 2019.
Setelah lulus, Bima langsung bekerja pada beberapa perusahaan fashion ternama Tanah Air. Salah satunya adalah Populo Batik dan PT Aditya Mandiri Sejahtera.
Baca Juga:
“Sempat tiga tahunan disana. Saya jadi fashion desainernya,” jelasnya.
Pada 2017, ia pun akhirnya membuat label dengan nama pribadinya, Bima Wijaksana. Bekerja sendiri, Bima justru mendapatkan banyak kesempatan tak terduga. Salah satunya bisa bekerja dengan artis-artis ibukota dan menjadi desainer tetap sebuah acara di stasiun televisi.
“Sudah beberapa kali dengan Siti Badriah, Zara JKT48, dan jadi desainer program Insert,” ungkapnya.
Ingin mengembangkan sekaligus mengetahui kemampuannya dalam bidang fashion, Bima pun mengikuti Lomba Perancang Mode Menswear (LPMM) dan menjadi juara. Ia membawa pulang uang tunai sebesar 15 juta rupiah dan beasiswa kursus singkat di Italia.
“Harapannya semoga menjadi lebih baik lagi dan terus menciptakan ide kreatif baru untuk masyarakat,” katanya.