TEMPO.CO, Jakarta - Profesi fotografer untuk acara konser sedang banyak diminati kalangan muda. Selain karena bisa menangkap gambar, mereka juga dapat menikmati penampilan para musisi dengan leluasa.
Namun, memahami tantangan selama menjadi fotografer konser wajib dipahami. “Jangan dilihat enaknya saja. Tapi tetap ada kesulitan yang harus dihadapi saat bertugas selama konser berlangsung,” kata Founder Foto Konser, Ardianto dalam acara Panggung dari Lensa Smartphone di Jakarta pada 24 Oktober 2019.
Ardianto menjelaskan bahwa masalah pertama yang dihadapi adalah pencahayaan. Secara umum, konser selalu dilakukan pada malam hari. “Dengan kondisi cahaya yang minim, hasil foto yang diproduksi juga akan berpengaruh kan,” katanya.
Gerakan para musisi di atas panggung juga menjadi masalah lainnya. Khususnya bagi grup Kpop yang banyak melakukan tarian. Gerakan cepat seperti tarian itu bisa membuat hasil foto menjadi buram. “Paling enak kalau folk karena mereka diam jadi fotonya gampang. Tapi kalau musik metal atau Kpop itu gerak kesana kemari,” katanya.
Terkahir, batasan untuk fotografer meliput juga menjadi tantangan tersendiri. Seperti saat konser Super Junior, misalnya, Ardianto mengatakan bahwa para fotografer hanya diberi waktu satu menit di setiap lagu yang dibawakan. “Satu menit sebentar kan? Pastinya susah untuk mendapat foto yang bagus,” katanya.
Untuk mengatasi ketiga masalah ini, Ardianto pun menyarankan agar fotografer konser melakukan riset. Ia mengatakan bahwa setiap konser yang dilakukan umumnya akan menggunakan set panggung, pencahayaan dan lagu yang sama. “Kita bisa lihat dari Youtube atau Instagram. Kalau lighting kurang, bisa antisipasi bawa alat bantu. Kalau musisinya banyak gerak, diatur mode-nya. Kalau waktunya singkat, cari yang gimik di bagian mana,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA