![Karya fotografi remaja korban gempa Palu yang ditampilkan di Posko Kesehatan Reproduksi dan Perlindungan Hak Perempuan di Gawalise, 17 September 2019.[Eka Yudha Saputra/Tempo]](https://statik.tempo.co/data/2019/09/17/id_873260/873260_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Fotografi sedang menjadi hobi yang tren di kalangan anak muda. Jika Anda adalah salah satu pelakunya, pernahkah terbesit di pikiran untuk menjadikannya sebagai sumber penghasilan alias karya yang dikomersialisasikan?
Jika pernah, beberapa tips ini pun bisa dilakukan. Pertama, fotografer profesional Tommy A. Siahaan menyarankan untuk mulai mendekatkan diri dengan komunitas. Berada di bawah naungan komunitas akan menguntungkan karena seseorang bisa saling bertukar informasi terkait komersialisasi.
“Saya sarankan, gabung dulu dengan komunitas. Kalau independen dan pemula, pasti akan sulit mau mengkomersialisasikan karya. Kenal dulu sama anak-anak di dalam, biasanya akan dibagi info di sana,” katanya.
Setelah bergabung dengan komunitas, hal lain yang tak kalah penting agar seseorang tertarik membeli karya Anda ialah dengan memilih objek unik.
“Kalau monoton, pasti sudah banyak karya. Anda yang pemula akan kalah,” jelasnya.
Baca Juga:
Untuk mendapatkan keunikan karya fotografi, Tommy pun menyarankan untuk menggali dengan cara riset. Dengan riset pula, selera dari fotografer bisa tercermin di mata para pembeli.
“Beberapa teman-teman di komunitas saya latih untuk berimajinasi. Ini semua dari inspirasi yang digali. Saran saya perbanyak riset supaya bisa memenangkan hati pembeli,” katanya.
