Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Layangan Putus, 4 Tokoh Ini Gunakan Menulis Sebagai Obat

image-gnews
Ilustrasi perempuan sedih
Ilustrasi perempuan sedih
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warganet baru-baru ini dihebohkan dengan cerita Layangan Putus. Ini pertama kali dipublikasikan oleh sebuah akun Facebook bernama Mommi ASF. Secara garis besar, ia bercerita tentang kisah hidupnya yang ibarat layangan putus setelah berpisah dengan suami.

Dalam tulisan itu, ia menjelaskan bahwa dirinya sejak SMA memang senang untuk menulis. Saat mengalami berbagai masalah rumah tangga dan kehidupan ia mengaku keluar dari berbagai akun media sosial dia. "Marah, benci, sedih membuatku anti sosial. Ku kambinghitamkan rasa hancurku pada sosial media. Membuka nya membuatku berduka. Tentu murka ku tak berdampak apa apa pada jejaring sosial yang kutinggalkan," kata penulis yang sempat tidak melanjutkan hobinya menulis saat marah.

Pada suatu hari, ia pun dipertemukan dengan sahabat literasi. "Allah Sang Maha Baik, mempertemukan aku dengan sahabat literasi. Seorang ibu yang menyarankanku untuk kembali menulis. Melampiaskan isi hati dan suka duka melalui aksara. 'Writing is healing,' sarannya,"

Penulis layangan putus itu pun akhirnya kembali kembali menulis. "Cukup mengobati luka. Semoga, goresan tinta berikutnya mampu memberi energi positif bagi ku dan mengembalikan ketenangan. Jujur, ini bagai dendam yang tertunaikan," tulisannya.

Menulis sebagai bentuk pemulihan bukan suatu hal yang baru. Sudah banyak orang bahkan publik figur di dunia yang juga pernah menerapkan metode ini. Tahu siapa saja? Melansir dari situs Medium.com, berikut adalah empat diantaranya.

Aktris Jennifer Aniston berpose sata menghadiri peluncuran aksesoris terbaru dari Louis Vuitton di Paris, Perancis, 11 April 2017. REUTERS

1. Jennifer Aniston
Bintang Hollywood Jennifer Aniston adalah salah satu orang yang sejak lama menulis untuk pemulihan. Ia mengaku telah memiliki buku harian sejak berusia 13 tahun. “Saya selalu menyimpannya sebagai bentuk terapi. Sampai saat ini, sudah ada enam buku yang berisi curahan hati dan tersimpan aman di rumah,” katanya.

Jessica Simpson menunjukkan perubahan bentuk tubuhnya setelah berhasil menurunkan berat badan usal melahirkan putrinya Birdie Mae. Instagram/@jessicasimpson

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Jessica Simpson
Penyanyi Jessica Simpson juga memiliki buku harian yang digunakan untuk pemulihan. Ia mengaku bahwa isi buku tersebut sebagian besar tentang rasa patah hati, kecewa dan keputusasaan. “Ini justru berguna sebagai inspirasi untuk menciptakan lagu di setiap album yang saya kerjakan,” jelasnya.

Joseph Gordon-Levitt. REUTERS/Lucas Jackson

3. Joseph Gordon-Levitt
Aktor terkenal Joseph Gordon-Levitt adalah salah satu orang yang gemar menulis. Ia mengatakan bahwa lewat menulis, ia bisa mempelajari fase-fase kehidupannya. Terlebih dengan masalah yang sering dihadapinya. “Menulis jurnal membantu saya untuk berpikir lebih jelas hingga menemukan jawaban dan kesimpulan baru,” ungkapnya.

Menteri Riset dan Teknologi B. J. Habibie di kantornya, Jakarta, 1986. Pria asal Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936. Pada 1978 BJ Habibie ditunjuk menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi. Dok.TEMPO/Ali Said

4. BJ Habibie
Di Indonesia, BJ Habibie adalah salah satu orang yang juga menerapkan aktivitas menulis sebagai bentuk pemulihan. Ditemui Tempo pada Rabu, 16 Januari 2013, Habibie menceritakan bahwa alasannya menulis buku laris Habibie & Ainun karena masih diliputi rasa sedih atas meninggalnya sang istri. “Saya pilih menulis dan perlahan dapat menenangkan diri,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | NIEKE INDRIETTA | FACEBOOK | MEDIUM.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

4 hari lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

7 hari lalu

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

22 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

23 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Kian Hari Kian Waswas dan Trauma

43 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno (kiri) didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Kian Hari Kian Waswas dan Trauma

Amanda Manthovani, pengacara dua korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan Rektor Universitas Pancasila nonaktif ungkap kondisi kliennya.


Korban Kekerasan Seksual Alami Trauma Bila Melihat Kampus Universitas Pancasila

49 hari lalu

Poster penolakan rektor yang diduga melakukan tindakan pencabulan di Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Korban Kekerasan Seksual Alami Trauma Bila Melihat Kampus Universitas Pancasila

RZ, 42 tahun korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan Rektor Universitas Pancasila mengaku alami trauma dan lebih menutup diri.


5 Cara Mengatasi Trauma Anak Korban Bullying

57 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
5 Cara Mengatasi Trauma Anak Korban Bullying

Kasus bullying atau perundungan di sekolah masih kerap terjadi. Belakangan geger kasus bullying yang terjadi di SMA Binus Serpong, Tangerang Selatan, Banten.


Gampang Marah Hanya karena Hal Sepele, Pakar Sarankan Hal Berikut

16 Februari 2024

Ilustrasi pasangan bertengkar/cekcok. Shutterstock.com
Gampang Marah Hanya karena Hal Sepele, Pakar Sarankan Hal Berikut

Marah hanya karena hal sepele sebenarnya wajar tapi kalau semakin gampang marah dan lebih sering, pasti ada yang tak beres dalam diri Anda.


Tanda Orang Pulih dari Trauma Inner Child Menurut Psikolog

12 Februari 2024

ilustrasi trauma anak (pixabay.com)
Tanda Orang Pulih dari Trauma Inner Child Menurut Psikolog

Tanda orang telah sembuh dari trauma inner child adalah ketika melihat peristiwa buruk di masa lalu secara netral. Simak penjelasan psikolog.


PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

9 Februari 2024

Anak-anak Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

PBB berharap ada dukungan psikologi besar-besaran untuk anak-anak yang mengalami trauma di Gaza, Tepi Barat dan Israel