TEMPO.CO, Jakarta - Hati-hati buat mereka yang sudah menderita diabetes karena jika sudah terjadi komplikasi, penanganannya bisa semakin merepotkan dan menelan biaya besar. Prof. DR. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD)., mengatakan bahwa pencegahan dapat menjadi cara untuk mengurangi beban biaya ekonomi yang besar.
"Saat dia mulai komplikasi biayanya meningkat, kalau diabetes belum komplikasi justru obatnya lebih murah. Misalnya, kalau komplikasi muncul penyakit jantung, ginjal, dan lainnya lalu masuk ICU dengan proses pemasangan alat dan sebagainya akan membutuhkan biaya yang besar hingga ratusan juta," katanya.
Ia mengatakan perlu adanya deteksi dini, terutama bagi yang memiliki faktor genetik dan perubahan pola makan yang sesuai sehingga komplikasi bisa dihindari. Menurutnya, diabetes menjadi salah satu penyakit dengan biaya ekonomi terbesar karena ketika sudah tercatat ada komplikasi pembiayaan untuk penanganannya tentu besar.
"Kalau misalnya diabetes dengan komplikasi ginjal kan harus cuci darah dan sebagainya, itu setiap minggu 2-8 kali, kalau rata-rata biayanya Rp 800 sampai Rp 1 juta, berarti setiap bulannya bisa menghabiskan Rp 8 juta untuk hemodialisis," katanya.
Seluruh pengobatan ini ditanggung BPJS, sehingga jika jumlah pasien bertambah bisa menimbulkan defisit bagi BPJS karena tanggungannya begitu besar, terutama pasien diabetes yang sudah mengalami komplikasi, seperti penyakit jantung, gagal ginjal (hemodialisa), sampai luka diabetes.
Menurutnya, jika masih konsumsi obat skala ringan, cukup di faskes 1, kalau dirujuk ke Rumah Sakit (faskes 2) biayanya justru akan bertambah, karena membayar dua kali.
"Jantung penyakit yang paling banyak menyerap anggaran BPJS karena jumlahnya banyak. Selainitu ada penyakit kanker, juga tinggi tapi jumlahnya tidak sebanyak jantung dan stroke. Kenaikan biaya ini juga mempengaruhi proses pembiayaan pasien dengan penyakit diabetes komplikasi," ucapnya.
"Kalau sudah stabil kondisinya dan mendapat obat yang sederhana, diusahakan berobat sampai di faskes 1, tidak harus ke faskes 2 karena itu bagi yang sudah masuk kategori komplikasi," lanjutnya.
Dalam penanganan pasien diabetes ini diperlukan fasilitas berupa pemeriksaan gula darah, pengadaan obat dilakukan secara berkelanjutan.