TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang mulai tertarik membuka usaha toko kelontong sebab bisa menjadi aset di masa tua dan bisa dilakukan di rumah. Jika Anda adalah salah satu yang tertarik untuk menjalani bisnis ini, seorang pebisnis kelontong Toko Yanti, Sutrianty Zainal, pun membagikan beberapa tips.
Menurut wanita yang mulai menjalankan usaha pada tahun 2010 itu, seseorang wajib memiliki modal di awal sebab saat membuka toko yang umumnya mudah diakses umum atau bersifat lokal, seseorang harus memiliki barang yang dipasarkan terlebih dulu.
“Modal wajib ada karena akan tertahan sementara waktu untuk membeli barang-barang. Saya pribadi 10 juta. Ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan,” katanya dalam acara media gathering Tokopedia di Makassar pada 7 November 2019.
Selain modal, membeli barang persediaan melalui distributor juga wajib dilakukan. Sebaliknya, Yanti tidak menyarankan bila seseorang mengambil dari toko kelontong besar lain sebab terdapat selisih angka yang cukup signifikan dalam membeli kebutuhan toko.
“Kalau mau beli sabun, langsung ke distributor sabunnya karena biasanya beda 100-200 rupiah per barang. Lumayan kalau beli barangnya banyak,” jelasnya.
Pilihan barang yang dibeli juga harus dipikirkan. Yanti menyarankan untuk membeli barang bukan karena harga yang murah saja namun sesuai dengan kebutuhan dan minat pasar. Ini bisa berupa sabun, pasta gigi, sabun cuci.
“Kalau parfum atau kolonye begitu jarang yang minat. Lebih baik yang pasti kebutuhan harian saja,” ungkapnya.