TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan makan, termasuk anoreksia, merupakan kelainan atau gangguan yang terjadi pada kebiasaan makan seseorang yang dipengaruhi oleh beberapa hal. Masalah ini kerap dikaitkan dengan kekhawatiran seseorang akan bentuk tubuh.
Selain anoreksia, bentuk gangguan maka lain yang juga populer ialah bulimia. Baik anoreksia maupun bulimia dapat menyerang laki-laki dan perempuan. Kebanyakan penderitanya merupakan remaja berusia hingga 20 tahun.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan 2008 lalu oleh para peneliti dari Institut Robert Koch, lima remaja berusia 11-17 tahun di Eropa menunjukkan beberapa gejala gangguan makan. Dengan kata lain, 15 persen dari jumlah remaja maupun laki-laki dewasa di Eropa memiliki gejala masalah ini.
Ilustrasi anoreksia. Dailymail.co.uk
Salah satu alasan mengapa remaja laki-laki mengalami anoreksia ialah keinginan untuk menjaga berat badan. Pola pikir tersebut kemudian mempengaruhi kebiasaan makan, dilansir dari Genius Beauty.
Faktor lain yang turut mempengaruhi pola pikir banyak remaja laki-laki di Eropa ialah tren mode celana ketat yang sempat populer beberapa tahun belakangan. Celana atau jaket yang sangat pas melekat di tubuh disukai kalangan anak muda sehingga memunculkan gambaran bahwa bentuk tubuh laki-laki yang ideal itu yang kurus.
Ciri-ciri anoreksia pada laki-laki tidak berbeda dengan perempuan. Keduanya, sama-sama memaksakan diri untuk kelaparan karena takut menjadi gemuk. Setidaknya, butuh waktu dua kali lebih lama untuk dapat mendiagnosis gangguan makan, termasuk anoreksia pada laki-laki dibanding perempuan. Hal tersebut karena laki-laki tidak hanya memaksakan diri untuk kelaparan namun juga melakukan olahraga berlebihan.