TEMPO.CO, Jakarta - Rasa lelah berkaitan erat dengan emosi. Seseorang yang merasa dirinya sangat lelah akan lebih mudah tersinggung. Itu sebabnya, sangat dibutuhkan waktu yang cukup, setidaknya 8 jam sehari untuk tidur.
“Para peneliti mengemukakan bahwa rasa lelah dapat membuat emosi jadi tidak stabil. Rasa lelah juga berdampak pada bagian di dalam otak, amigdala yang bertanggung jawab untuk mengelola rasa takut atau gelisah. Tidur siang sejenak dapat membantu meningkatkan emosi menjadi lebih baik sekaligus mengurangi rasa lelah akibat tidur malam yang kurang berkualitas,” jelas pakar kesehatan Dr. Guy Meadows, dikutip dari Female First.
Penelitian yang dilakukan pada 2002 berhasil mengungkapkan bahwa tidur siang selama 20 menit dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan seseorang terhadap bahaya dibandingkan dengan yang tidak tidur siang sama sekali. Tidur siang juga dapat mengurangi rasa lelah. Tidur siang secara rutin juga dapat membantu menekan tingkat stres, terutama pada saat melakukan suatu aktivitas.
Tidur siang setidaknya 20 menit sehari secara rutin dapat mengurangi terserang penyakit kardiovaskular atau penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Seseorang yang menyempatkan untuk tidur siang sejenak memiliki daya ingat lebih baik dibandingkan dengan yang tidak tidur siang sama sekali sehingga saat dirinya dihadapkan dengan suatu permasalahan, orang tersebut dapat mengatasinya dengan kepala dingin tanpa emosi.
Sibuk bekerja sehingga tak memiliki waktu untuk tidur siang? Anda dapat menggantinya dengan tidur di sore hari, sepulang bekerja. Terakhir, orang yang melakukan tidur siang secara rutin merasa lebih bahagia dibandingkan dengan orang yang tidur siang dalam durasi lama dan yang tidak tidur siang sama sekali.