Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas Dampak Buruk Bila Alami Diabetes Sejak di Bawah Usia15 Tahun

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Endokrinologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Nanis Sacharina Marzuki mengatakan sebanyak 90 persen anak-anak penderita diabetes melitus tipe 1 yang membutuhkan terapi insulin seumur hidup. "Sebanyak 90 persen diabetes pada anak dan remaja adalah diabetes melitus tipe 1," kata Nanis dalam temu media di Kementerian Kesehatan dalam memperingati Hari Diabetes Sedunia, Jakarta, Senin 11 November 2019.

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas normal yang berlangsung secara kronis. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan berfungsi mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak atau sel-sel lain di tubuh. Glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.

Diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh reaksi autoimun yang menyerang sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak cukup. Oleh karena itu, penderita diabetes melitus tipe ini memerlukan terapi insulin seumur hidup.

Sementara ada penyakit diabetes melitus tipe 2 yang disebabkan gangguan kerja insulin dan dapat disertai kerusakan pada sel pankreas. Diabetes melitus tipe ini biasanya terdiagnosis pada usia pubertas atau lebih tua. Diabetes melitus tipe 2 ini berkaitan dengan gaya hidup tidak sehat antara lain obesitas, kurang aktivitas, hipertensi, pola makan tidak sehat, suka makan-makanan cepat saji, dan merokok.

Nanis menuturkan terjadi pertambahan pasien terdaftar dengan diabetes melitus tipe 1 sebanyak 30 orang tiap tahun. Berdasarkan data registri UKK Endokrinologi IDAI yang dikeluarkan Oktober 2019, jumlah pasien dengan diabetes melitus tipe 1 pada 2016 sebanyak 1.160 orang, pada 2018 sebanyak 1.220 orang, dan pada 2019 sebanyak 1.251 orang.

Sementara, pasien terdaftar dengan penyakit diabetes melitus tipe 2 mengalami pertambahan 20 orang tiap tahun, berdasarkan data jumlah pasien terdaftar sebanyak 81 orang pada 2016 dan 142 orang pada 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nanis menuturkan perawatan penderita diabetes melitus tipe 1 menyasar pada target kualitas hidup penderita seoptimal mungkin dengan kontrol metabolik yang baik. Untuk penderita diabetes ini, harus memperhatikan antara lain suntikan insulin secara rutin, pengaturan makanan, olahraga dan pemantauan mandiri.

Penderita diabetes melitus tipe 1 memerlukan cek gula darah rutin minimal empat kali per hari. "Menurut penelitian di luar, angka diabetes anak itu 5-10 persen diabetes melitus total keseluruhan. Jadi tadi dikatakan di Indonesia ada sekitar 10 juta pasien diabetes mungkin sekitar 10 persen dari jumlah itu adalah anak-anak," ujarnya.

Nanis menuturkan jika anak dapat penyakit diabetes sejak usia kurang dari 15 tahun dan penyakitnya tidak terkontrol, maka pada umur 25 tahun, sudah muncul semua kelainan termasuk gagal ginjal, kelainan retina dan hipertensi yang muncul di usia lebih muda sehingga kematian dini muncul lebih cepat. Untuk itu, perlu segera diagnosis dan menjaga pola hidup sehat sehari-hari dan di keluarga.

Dia menuturkan orang tua harus peduli keadaan anak dan memiliki inisiatif untuk memeriksa kadar gula dalam darah pada anak. Jika anak lemas, mengeluarkan air seni banyak dan sering, mengalami dehidrasi berlebihan dan berat badan turun, maka segera periksa kadar gula dalam darah minimal dengan pemeriksaan kandungan glukosa di urine.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

2 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

4 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

5 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.


Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

5 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

Langsung tidur setelah sahur dapat berpotensi kenaikan gula darah di tubuh. Simak penjelasan spesialis penyakit dalam berikut.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

7 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

8 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

9 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

Penderita diabetes perlu mengecek gula darah secara mandiri saat berpuasa karena perubahan pola hidup selama Ramadan dapat mempengaruhi gula darah.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

9 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?