TEMPO.CO, Jakarta - Ajang lari marathon semakin banyak digarap di Indonesia. Pesertanya pun kian bertambah dari waktu ke waktu. Jika Anda adalah salah satu orang yang akan berlari marathon, memperhatikan busana yang dikenakan pun perlu dilakukan. Sebab, tidak semua kostum baik untuk digunakan saat berlari.
Lalu, kostum seperti apa yang dimaksudkan itu? Dari segi atasan, Race Director dari Idea Run Safrita Aryana mengatakan bahwa baju yang baik untuk dipakai ialah jersey lari alias yang memiliki bahan berpori. Menurutnya, jenis pakaian ini akan mempermudah keringat keluar lewat pori-pori baju.
Sebaliknya, ia tidak menyarankan untuk menggunakan bahan katun seperti kaos pada umumnya. “Kalau bahannya katun, nanti keringatnya mengendap dan membuat masuk angin,” katanya saat ditemui Tempo.co dalam acara konferensi pers Heritage Run di Jakarta pada Selasa, 12 November 2019.
Dari segi celana, ia mengatakan bahwa segala jenis celana bisa digunakan. Namun untuk marathon, disarankan untuk menambah celana berbahan kain ketat yang menyerupai legging atau yang disebut compression. Menurutnya, celana yang ditambah dengan compression bisa memberi banyak manfaat. “Dia bisa mengurangi pegal, meningkatkan performa dan mempercepat pemulihan kalau terjadi cidera,” ungkapnya.
Sedangkan sepatu, para pelari marathon tentu dihimbau tidak menggunakan flat shoes, pantofel atau sepatu gaya lainnya. Pilihlah sepatu khusus olahraga. Sebab, ini bisa membantu membuat kaki bergerak lebih fleksibel. “Yang penting dia bisa menolong saat kita melakukan banyak gerakan seperti menekuk dan melangkah. Tidak harus mahal atau bermerek, lokal tapi khusus olahraga pasti membantu saat lari,” katanya.