TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga lari banyak diminati masyarakat Indonesia. Selain murah, aktivitas fisik ini juga mudah dilakukan oleh setiap orang. Sayangnya saat musim hujan tiba, banyak masyarakat mulai menghentikan olahraga berlarinya.
Padahal, terdapat banyak nilai positif dari lari yang terpaksa tinggalkan seperti mengurangi stres, meningkatkan kepercayaan diri hingga menyehatkan jantung. Agar Anda tetap bisa menikmati manfaat dan bisa berolahraga lari saat musim hujan, Race Director dari Idea Run Safrita Aryana pun membagikan tipsnya.
Pertama, ia menyarankan agar pelari tetap berolahraga di luar ruangan walaupun hujan dengan catatan rintik hujan tidak deras. Sebab, hujan justru memberikan kekuatan pada para pelari saat kelelahan. “Basah-basahan justru seru. Coba tanya para pelari profesional. Lari saat hujan bisa memberi semangat,” katanya saat ditemui Tempo.co dalam acara konferensi pers Heritage Run di Jakarta pada Selasa, 12 November 2019.
Menggunakan pakaian berpori juga disarankan Safrita. Sebab, pakaian berpori tidak menyerap air hujan sehingga ini tidak menyebabkan masuk angin. Sebaliknya, ia tidak menyarankan untuk menggunakan mantel. “Karena saat olahraga, kita akan mengeluarkan keringat dan zat-zat negatif dari tubuh. Kalau pakai mantel, nanti jadi mengendap dan tidak baik bagi kesehatan,” jelasnya.
Jika membawa alat komunikasi seperti gadget, Safrita menyarankan untuk menyimpannya dengan baik. Misalnya, dengan membawa tempat khusus yang anti air. “Jadi tetap bisa kontak dengan orang lain sambil berolahraga. Sehingga gadget tetap aman karena handphone tidak rusak dengan perlindungan,” tambahnya.
Terakhir, usai berolahraga, jangan lupa untuk langsung mandi dengan air hangat. Menurut Safrita, air hangat bisa membantu membersihkan kuman dan bakteri hingga menyeimbangkan suhu tubuh. “Pakai sabun antiseptik saat mandi juga penting karena bagus untuk membunuh kuman dengan sempurna,” katanya.