Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Gejala Depresi yang Perlu Diwaspadai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang tidak menyadari sedang depresi karena tidak tahu gejalanya bukan cuma rasa sedih yang mendalam. Dr. Marianti menjelaskan gejala depresi bisa dikenali secara psikologis, fisik, bahkan dalam interaksi sosial.

Selain tampak sedih, orang yang depresi dapat mengalami kesulitan tidur, perubahan pola makan, hingga gangguan sosial seperti menarik diri. Anda bisa memahami gejala depresi dari banyak aspek, yakni psikologis, fisik, dan sosial.

Gejala psikologis
Secara garis besar, depresi dapat dikenali melalui perubahan psikologis seseorang. Perasaan di bawah ini bisa jadi gejala seseorang mengalami depresi, perasaan sedih yang mendalam, cemas, dan khawatir terus-menerus, kehilangan minat dan motivasi hidup, menyalahkan diri sendiri atas masalah atau kejadian yang dihadapi. Selain itu putus asa, merasa rendah diri, dan pesimis berkepanjangan. Pada tingkat yang parah, orang depresi punya kecenderungan menyakiti diri sendiri, bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri.

Gejala fisik
Penderita depresi juga dapat mengalami perubahan fisik, seperti perubahan nafsu makan, menurun atau meningkat, sehingga mempengaruhi berat badan. Selain itu, gangguan tidur juga lazim dialami, seperti sulit tidur dan/atau sering terbangun dari tidur. Penderita depresi juga dapat bergerak dan berbicara lebih lambat daripada biasanya. Mereka juga bisa merasa sakit, namun tidak jelas sakit apa dan di bagian mana. Gejala lainnya adalah perubahan siklus menstruasi, menurunnya gairah seks, mudah lelah, sering mengalami masalah pencernaan, seperti sakit maag atau sembelit.

Gejala sosial
Gejala depresi juga dapat dikenali dari interaksi sosial penderitanya. Waspada bila Anda mengalami kesulitan membina hubungan dengan lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga, teman, maupun rumah tangga. Ciri lainnya adalah menyendiri, menghindari kontak sosial dengan orang-orang di sekitar, serta mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaan, mudah marah dan tersinggung. Waspada juga bila tiba-tiba muncul rasa tidak peduli lagi pada hobi dan minat yang sebelumnya terasa menarik.

Depresi tidak hanya dialami oleh orang dewasa atau lanjut usia (lansia) saja. Anak-anak dan remaja pun dapat mengalami depresi. Oleh karena itu, penting juga mewaspadai gejala depresi yang dirasakan oleh anak-anak dan remaja. Gejala depresi pada anak biasanya dikenali dari sikapnya yang mudah marah, sedih berkepanjangan, tidak mau pergi ke sekolah, serta berat badan di bawah normal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan remaja yang mengalami depresi juga biasanya ditandai dengan memiliki emosi yang meluap-luap, kurangnya keinginan berinteraksi bersama keluarga, dan prestasi sekolah yang memburuk.

"Gejala depresi memang tidak selalu sama antara satu orang dengan yang lain, begitu pula dengan penanganannya. Secara umum penanganan depresi bisa dilakukan melalui obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi dari keduanya," katanya.

Penanganan dengan obat-obatan sangat baik dalam mengurangi gejala depresi, terutama dari aspek fisik. Sedangkan gejala depresi dari aspek psikologis dan sosial dapat ditangani lebih dalam melalui psikoterapi. Dia mengingatkan, jika Anda mengenali gejala depresi pada diri sendiri atau orang di sekitar, jangan biarkan kondisi ini terjadi berlarut-larut.

"Coba ceritakan permasalahan ini pada kerabat yang Anda percaya, sebab dukungan dari keluarga dan sahabat memegang peranan penting bagi pemulihan penderita depresi," ungkapnya.

Bila perlu kunjungi psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang aman dan tepat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

1 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

2 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

9 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

11 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

15 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

15 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

16 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

17 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang poster memprotes eutanasia di depan gedung parlemen di Lisbon, Portugal, 29 Mei 2018.[REUTERS/Rafael Marchante]
Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.


3 Jenis Tes Kesehatan Mental

17 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
3 Jenis Tes Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental terganggu mempengaruhi kemampuan berpikir dan suasana hati yang berdampak terhadap perilaku