TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Batik Air Seri 320 dengan nomor penerbangan ID 6548 rute Jakarta-Kupang mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang pada Ahad siang, 17 November 2019. Menurut Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro, hal tersebut disebabkan oleh pingsannya sang pilot.
Danang juga menegaskan bahwa kejadian yang menimpa pilot terjadi karena penurunan kondisi kesehatannya. “Pilot terindikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas hingga akhirnya pingsan,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.co.
Terlepas dari kabar tersebut, pusing memang bisa menjadi indikasi dan risiko pingsan. Lebih dari itu, berbagai masalah kesehatan lain juga bisa ditandai dengan pusing berlebihan. Tahu apa saja? Melansir dari situs Boldsky dan Women’s Health, berikut adalah dampak pusing yang tidak boleh disepelekan.
Gejala sakit jantung
Stroke dan masalah jantung bisa diindikasi dengan adalahnya sakit kepala. Kardiolog Nieca Goldberg mengatakan bahwa sakit kepala menjadi tanda dari penggumpalan darah yang pada akhirnya menyebabkan sakit jantung. Namun perlu dipahami bahwa sakit kepala tersebut juga wajib disertai leher kaku dan lesu untuk memperkuat diagnosa.
Anemia atau darah rendah
Sakit kepala juga bisa menjadi gejala dari anemia atau darah rendah. Para ahli mengatakan bahwa tekanan darah normal seharusnya berada pada angka 90/60. Jika kurang, maka salah satu perubahan yang bisa dirasakan adalah pusing. Terlebih karena jumlah distribusi darah ke seluruh tubuh termasuk otak yang kurang.
Thunderclap Headache (TCH)
Sakit kepala thunderclap ini adalah nyeri kepala berintensitas tinggi dengan masa serangan yang cepat, yaitu setiap satu menit sekali atau malah lebih cepat. Nyeri dari TCH ini bersifat mendadak dan tidak dapat diduga, seperti suara guntur (clap of thunder). TCH umumnya disebabkan oleh pendarahan subaraknoid atau rongga di antara otak dan selaput pembungkus otak, yang mengakibatkan robeknya lapisan pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak. Kondisi ini sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan kematian.
Sinusitis atau glaukoma
Rasa sakit berdenyut di belakang mata merupakan indikasi sinusitis atau glaukoma, yaitu penyakit mata di mana tekanan cairan dalam bola mata menjadi terlalu tinggi sehingga merusak serat lembut saraf optik yang membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak. Parahnya, kerusakan ini tidak dapat disembuhkan dan dapat menyebabkan kebutaan.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WOMENSHEALTH | BOLDSKY