Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cecep Reza Wafat, Cegah Serangan Jantung dengan Gaya Hidup Ini

image-gnews
Cecep Reza. Instagram
Cecep Reza. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan jantung menjadi salah satu penyakit yang sangat ditakuti karena sering kali datang mendadak dan mematikan. Penyakit inilah yang dialami aktor Cecep Reza, yang meninggal dunia pada Selasa sore, 19 November 2019.

Tak ada orang yang bisa menduga akan mengalami penyakit ini. Umumnya, orang yang terkena serangan jantung sebelumnya beraktivitas seperti biasa sampai akhirnya gejala-gejala khas muncul. Sebelum gejala itu muncul, Anda bisa mencegahnya dari jauh-jauh hari dengan menjalani gaya hidup sehat. Dikutip dari situs Web MD dan Mayo Clinic, berikut lima gaya hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah serangan jantung.

Menjaga pola makan
Makanlah banyak jenis sayuran dan buah, biji-bijian, juga makanan tinggi lemak omega-3, seperti ikan tuna segar. Kurangi konsumsi garam, lemak jenuh, gula, dan daging merah. Pola makan dengan gizi seimbang akan membantu jantung tetap sehat.

Relaksasi
Hindari stres dan emosi yang meletup-letup dengan rutin melakukan relaksasi. Anda bisa melakukan yoga dan meditasi setelah bekerja seharian untuk membantu menurunkan tingkat stres. Stres dan emosi, juga permusuhan, dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Jauhi rokok
Nikotin yang terdapat di asap rokok dapat mengurangi oksigen yang didapat jantung, meningkatkan tekanan darah, mempercepat detak jantung, dan membentuk gumpalan darah yang menuju otak atau jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kontrol gula darah
Terlalu banyak gula dalam darah dapat merusak arteri. Karena itu, rajin-rajinlah mengecek gula darah, terutama orang yang berisiko mengalami diabetes. Anda tidak dapat mengetahui apakah Anda menderita diabetes (atau tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi) berdasarkan yang dirasakan.

Cek kolesterol
Ketika mengalir melalui pembuluh, darah bisa meninggalkan jejak kolesterol, lemak, dan kalsium, serta menciptakan penumpukan plak di arteri. Terlalu banyak plak membuat serangan jantung lebih mungkin terjadi. Jika tidak mengetahui kadar kolesterol, Anda bisa melakukan tes darah.

Perlu diingat, ada dua jenis kolesterol. Satu yang disebut LDL buruk bagi jantung. Yang lain, HDL, dapat membantu melindungi dari penyakit jantung. Anda dapat mengurangi kolesterol jahat dengan berolahraga dan diet rendah lemak. Beberapa orang mungkin juga perlu minum obat penurun kolesterol.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

17 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

25 hari lalu

Batu ginjal.
Inilah Faktor Risiko dan Pencegahan Penyakit Batu Ginjal

Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko terjadinya batu ginjal dapat diminimalkan.


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

29 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

29 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Sebab Ada Orang yang Lebih Panjang Umur Dibanding yang Lain

39 hari lalu

Ilustrasi panjang umur. shutterstock.com
Sebab Ada Orang yang Lebih Panjang Umur Dibanding yang Lain

Ada orang yang diberi anugerah panjang umur. Pakar pun menyebut berbagai faktor yang mempengaruhi.


9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

40 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
9 Masalah Kesehatan yang Mengancam Wanita Paruh Baya

Pakar kesehatan menyebut sembilan masalah kesehatan yang identik dengan perempuan paruh baya. Apa saja?


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

44 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.


Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Usus Besar

48 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Usus Besar

Seorang dokter akan merancang rencana pengobatan yang terbaik sesuai dengan kondisi pasien kanker usus besar tersebut.