Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Remaja Lebih Senang Membahas Seks dengan Teman Sebaya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pasangan remaja. Gettyimages
Ilustrasi pasangan remaja. Gettyimages
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei oleh Reckitt – Benckiser (RB) Indonesia, baru-baru ini mengadakan sebuah survei online yang melibatkan JAKPAT (Jajak Pendapat) di lima kota besar yakni Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya dan Yogyakarta dengan mengambil total 1.500 responden, mencakup berbagai macam status sosial, berjenis kelamin seimbang antara pria dan wanita. Respondennya dibedakan menjadi tiga kategori, yakni remaja hingga dewasa usia 16-25 tahun, orangtua usia 30-50 tahun, dan pasangan yang baru menikah pada usia 20-30 tahun.

Dari survei ini ditemukan 84 persen kelompok remaja mengakui mengalami masa pubertas pertama kali di usia 12 hingga 17 tahun, namun pendidikan seksual baru diperkenalkan pada usia 14 hingga 18 tahun. Sayangnya, topik mengenai pendidikan seks dan kesehatan reproduksi ini kebanyakan tidak dibicarakan remaja dengan orang tua karena persentase terbesar menunjukkan remaja lebih senang berbicara mengenai topik tersebut dengan teman sebaya.

Sebanyak 33 persen dari remaja ini pun mengaku mereka mendapatkan sumber yang kredibel dari praktisi kesehatan atau dokter dibandingkan dari orang tua sendiri. Sebanyak 61 persen di antaranya mengakui mereka takut dihakimi oleh orang tua jika bertanya tentang hal yang berhubungan dengan topik yang dianggap sensitif tersebut.

“Sementara anaknya tidak mau membicarakan mengenai topik seks, takut dihakimi orang tuanya, orang tua pun galau, 59 persen mengatakan tabu untuk berdiskusi dengan anak mengenai kesehatan reproduksi, sedangkan 63 persen khawatir kalau memberitahu seolah-olah orang tua memperbolehkan hubungan seksual pranikah. Inilah problem kita. Ini wajah bagaimana edukasi seksual di Indonesia,” ujar dr. Helena Rahayu Wonoadi, Direktur CSR Reckitt Benckiser Indonesia.

Secara umum, 76 persen orang tua setuju mereka kekurangan referensi yang baik untuk mengajarkan tentang pendidikan seks bagi anak-anak. Bahkan, 65 persen dari orang tua mengatakan mereka hanya menggunakan pengalaman sendiri sebagai informasi dalam mendidik anak. Padahal, pengalamanan pribadi mungkin bersifat dinamis dan tidak relevan.

“Orang tua juga kalau misalkan membicarakan seksualitas dengan anak, tentunya harus membekali diri sendiri, enggak mungkin orang tua enggak tahu tapi mengajarkan anaknya. Kedua, tidak mungkin orang tua yang memiliki jarak dengan anak tapi membicarakan seksualitas, kurang bisa diterima oleh anaknya. Semua orang perlu memfamiliarisasikan dirinya juga dengan konten berbau pendidikan seksual,” ujar Inez Kristanti, psikolog klinis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikatakan, pengetahuan seksual pun sebenarnya sudah seharusnya diajarkan pada anak usia dini, yakni ketika anak diajarkan mengenai organ tubuh, bukan saat anak masuk dalam usia remaja, karena hal ini akan sulit diterima oleh mereka nantinya.

“Pengetahuan seksual mudahnya dimulai sejak dini, bahkan dari usia 1 sampai 2 tahun, saat kita memperkenalkan mata, mulut, hidung, kita sebutkan juga organ seksual dengan cara yang benar, misalkan penis, tidak pakai kata seperti burung atau gajah,” sambung Inez.

Sepakat dengan Inez, dr. Hanny Nilasari, Ketua Umum Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia (KSIMSI) PERDOSKI, mengungkap pendidikan seks harusnya dilakukan bertahap, tidak dimulai hanya saat anak berusia remaja.

“Orang tua biasanya ragu-ragu dari mana membicarakan pendidikan seksual, seks edukasi itu luas. Bagaimana anak menjaga kesehatan reproduksinya supaya sehat, bertahap bisa dimulai dengan kenapa laki-laki dan perempuan itu berbeda, perbedaannya apa, kenapa harus berbeda, apa tujuan Tuhan menciptakan kita berbeda, itu sesuatu yang harus dikomunikasikan,” ungkapnya.

“Baru nanti saat remaja, seorang anak akan menghadapi haid atau mimpi basah, tentunya nasihatnya juga pada suatu saat alat reproduksi sudah siap. Ini sudah harus dikomunikasikan, sebelum bicara tentang penyakit seks menular,” sambungnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

4 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

4 hari lalu

Seseorang menikam Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. REUTERS
Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria


169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

15 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil


38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

15 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.


170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

16 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.


Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

18 hari lalu

Gerombolan remaja menggelar konvoi sembari menyalakan petasan di jalan Kota Yogyakarta pada Minggu 31 Maret 2023. (Dok. Istimewa)
Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

Menjelang libur Lebaran di Yogyakarta, muncul sejumlah konvoi yang diikuti aksi menyalakan petasan di jalanan.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

26 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

34 hari lalu

Ilustrasi tawuran / perkelahian / kerusuhan. Shutterstock
Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

Polisi menangkap 25 orang remaja karena aksi perang sarung di Solo, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024.


Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

45 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

Memperbaiki kualitas hidup saat masih remaja dapat menjadi upaya mencegah melahirkan anak berisiko stunting di kemudian hari.


Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

50 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

Osteosarkoma terjadi di masa pertumbuhan dan rentan dialami laki-laki yang sedang puber. Penyakit itu disebabkan pertumbuhan tulang-tulang di lutut.