Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obesitas Anak saat Remaja Bisa Dipredikasi, Begini Caranya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak obesitas. Nursenaomi.com
Ilustrasi anak obesitas. Nursenaomi.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga faktor bisa memprediksi apakah anak dengan berat badan sehat akan mengalami obesitas pada masa remaja dan telah terungkap dalam sebuah studi yang dipimpin oleh Murdoch Children's Research Institute (MCRI).

Penelitian menunjukkan tiga faktor, yakni Indeks Massa Tubuh (BMI) anak dan ibu serta tingkat pendidikan ibu. Penelitian ini memprediksi resolusi masalah berat badan pada masa remaja, terutama 6-7 tahun ke depan.

Setiap BMI satu unit lebih tinggi ketika anak berusia 6-7 tahun meningkatkan kemungkinan pada 14-15 tahun mengalami masalah berat badan dengan tiga kali lipat dan mengurangi kemungkinan resolusi menjadi dua. Demikian pula, setiap kenaikan satu unit dalam BMI ibu ketika anak berusia 6-7 tahun meningkatkan kemungkinan pada 14-15 tahun mengalami masalah berat badan sebesar 5 persen, dan mengurangi kemungkinan resolusi sekitar 10 persen.

Selain itu, ibu yang memiliki gelar sarjana dikaitkan dengan kemungkinan lebih rendah dari anak yang kelebihan berat badan dan obesitas pada usia 2-5 tahun, serta peluang yang lebih tinggi untuk menyelesaikan masalah obesitas pada masa remaja. Penulis studi MCRI, Kate Lycett, mengatakan prevalensi kelebihan berat badan atau obesitas pada usia 14-15 tahun adalah 13 persen di antara anak-anak dengan tidak ada dari ketiga faktor risiko pada usia 6-7 tahun dibandingkan dengan 71 persen di antara mereka yang memiliki semua faktor risiko.

Lycett mengatakan, dengan mengidentifikasi tiga faktor ini dapat membantu dokter memprediksi anak-anak mana yang akan berkembang dan mengatasi kelebihan berat badan dengan akurasi sekitar 70 persen.

"Dalam kasus BMI, ini adalah ukuran obyektif yang mudah diukur dan mencerminkan pilihan diet dan olahraga, tetapi bebas dari tantangan menilai aktivitas fisik dan diet dalam penunjukan klinis standar seperti bias mengingat," katanya, dilansir Science Daily.

Temuan ini diterbitkan dalam edisi terbaru International Journal of Obesity, juga menemukan anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas pada usia 2-5 tahun memiliki peluang rendah untuk menyelesaikan masalah tersebut pada masa remaja ketika ketiga faktor risiko ini ada. Data bersumber dari 3.469 peserta saat lahir dan 3.276 peserta dari Longitudinal Study of Australian Children. Tinggi dan berat badan anak diukur setiap dua tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lycett mengatakan sampai sekarang sebagian besar penelitian mengabaikan pertanyaan penting seputar anak-anak yang kemungkinan menjadi kelebihan berat badan atau obesitas dan bagaimana mengatasinya.

"Karena dokter belum dapat menentukan anak mana yang akan tumbuh menjadi remaja dengan kelebihan berat badan, sulit untuk menargetkan intervensi bagi mereka yang paling berisiko," katanya. Konsekuensi dari hal ini mengerikan, dengan obesitas masa kanak-kanak yang memprediksi kematian dini dan terlibat dalam penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker."

Studi ini meneliti bagaimana kombinasi 25 penanda klinis pendek yang potensial seperti waktu menyusui dan jumlah aktivitas di luar ruangan pada berbagai usia memprediksi masalah berat badan, serta resolusi, pada usia 10-11 dan 14-15 tahun. Menariknya, pertanyaan singkat tentang pola makan yang buruk, aktivitas fisik yang rendah dan faktor gaya hidup umum lainnya tidak memprediksi hasil berat badan.

Penulis utama, Markus Juonala dari Universitas Turku di Finlandia, mengatakan skor risiko sederhana, yang akan mudah tersedia untuk dokter kesehatan anak, dapat membantu pengobatan target atau pencegahan.

"Menggabungkan data pada ketiga faktor risiko yang mudah didapat ini dapat membantu dokter membuat keputusan tepat yang menargetkan perawatan bagi mereka yang paling berisiko obesitas remaja," katanya.

"Manfaat menghilangkan fokus pada mereka yang tidak membutuhkan intervensi klinis untuk obesitas sebagian besar telah diabaikan, meskipun ada peningkatan kebijakan yang menekankan pada menghindari pemborosan atau perawatan kesehatan yang tidak perlu," tambahnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

22 jam lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

12 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

12 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu