TEMPO.CO, Jakarta - Minuman boba sedang menjadi tren di kalangan anak muda. Bahkan, hampir di seluruh pusat perbelanjaan hingga pinggir jalan menawarkan minuman dengan topping bolat yang berasal dari tepung tapioka ini.
Melansir dari SCMP.com, seorang ahli diet di Kanada, Novella Lui, mengatakan bahwa minuman boba bisa berakibat buruk bagi berat badan sebab dalam satu gelas teh susu berisi boba (500 ml), mengandung 325 kalori.
“Jika minum boba sekali setiap hari dan tanpa mengubah pola makan atau olahraga, Anda bisa menambah berat badan sebanyak 4,5 kilogram dalam satu bulan,” katanya.
Agar tetap bisa menikmati minuman boba namun berat badan tetap terjaga, Lui pun membagikan beberapa tips. Pertama, ia menyarankan untuk memangkas bahan-bahan yang ada, misalnya dengan mengurangi gula hingga pilihan topping.
“Kurangi gula hingga 70 persen dan mulai ganti topping dari boba ke yang lebih sehat dan ringan seperti jeli,” jelasnya.
Ahli diet di Amerika Serikat, Donna Chen, juga menyarankan untuk mengonsumsi boba di waktu yang tepat, yakni 30 menit usai berolahraga sebab salah satu transporter glukosa tubuh yang dikenal sebagai GLUT4 sangat aktif selama waktu tersebut.
“Dia dapat memecah teh susu boba dengan lebih cepat,” ungkapnya, seperti dikutip dari situs World of Buzz.