Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Remaja Obesitas Rentan Terkena Kerusakan Otak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas pada anak muda telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Di Amerika Serikat, persentase anak-anak dan remaja yang terkena obesitas meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak 1970-an.

Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Masyarakat Radiologi Amerika Utara (RSNA) mengungkapkan fakta terbaru tentang remaja penderita obesitas. Para peneliti yang menggunakan amgnetic resonance imaging (MRI) telah menemukan tanda-tanda kerusakan yang mungkin terkait dengan peradangan pada otak remaja penderita obesitas.

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa jumlah bayi dan anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas berusia 5 tahun atau lebih muda meningkat dari 32 juta secara global pada 1990 menjadi 41 juta pada 2016.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa obesitas memicu peradangan pada sistem saraf, yang dapat merusak daerah-daerah penting di otak. Perkembangan dalam MRI seperti difusi tensor imaging (DTI), suatu teknik yang melacak difusi air di sepanjang jalur materi putih pembawa sinyal otak, telah memungkinkan para peneliti untuk mempelajari kerusakan ini secara langsung.

Para peneliti membandingkan hasil DTI pada 59 remaja obesitas dan 61 remaja sehat, usia 12 hingga 16 tahun. Dari DTI, para peneliti memperoleh ukuran yang disebut fractional anisotropy (FA), yang berkorelasi dengan kondisi materi putih otak. Pengurangan FA adalah indikasi meningkatnya kerusakan pada materi putih.

Hasil penelitian menunjukkan penurunan nilai FA pada remaja obesitas di daerah yang terletak di corpus callosum, seikat serat saraf yang menghubungkan belahan otak kiri dan kanan. Penurunan FA juga ditemukan di girus orbitofrontal tengah, wilayah otak yang terkait dengan kontrol emosional dan sirkuit hadiah. Tidak ada daerah otak pada pasien obesitas yang mengalami peningkatan FA.

"Perubahan otak ditemukan pada remaja gemuk yang terkait dengan daerah penting yang bertanggung jawab untuk mengendalikan nafsu makan, emosi, dan fungsi kognitif," kata penulis studi Pamela Bertolazzi, seorang ilmuwan biomedis dan mahasiswa PhD Universitas Sao Paulo di Brasil, dilansir Science Daily.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pola kerusakan ini berkorelasi dengan beberapa penanda peradangan seperti leptin, hormon yang dibuat oleh sel-sel lemak yang membantu mengatur tingkat energi dan simpanan lemak. Pada beberapa orang gemuk, otak tidak merespons leptin, menyebabkan mereka tetap makan meskipun cadangan lemak cukup atau berlebih. Kondisi ini, yang dikenal sebagai resistensi leptin, membuat sel-sel lemak menghasilkan lebih banyak leptin.

Kondisi memburuknya materi putih juga dikaitkan dengan kadar insulin, hormon yang diproduksi di pankreas, yang membantu mengatur kadar gula darah. Orang gemuk sering menderita resistensi insulin, suatu keadaan di mana tubuh resisten terhadap efek hormon.

"Peta kami menunjukkan korelasi positif antara perubahan otak dan hormon seperti leptin dan insulin. Selain itu, kami menemukan hubungan positif dengan penanda inflamasi, yang membuat kami percaya pada proses peradangan saraf selain resistensi insulin dan leptin," kata Bertolazzi.

Bertolazzi mencatat bahwa studi tambahan diperlukan untuk menentukan apakah peradangan ini pada orang muda dengan obesitas merupakan konsekuensi dari perubahan struktural di otak.

"Di masa depan, kami ingin mengulangi MRI otak pada remaja ini setelah perawatan multiprofesional untuk penurunan berat badan, untuk menilai apakah perubahan otak reversibel atau tidak," tambahnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

3 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

4 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

4 hari lalu

Seseorang menikam Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. REUTERS
Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

7 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

15 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil


38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

15 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.


170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

16 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

17 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.