TEMPO.CO, Jakarta - Jantung bekerja sepanjang waktu, salah satu organ terpenting di tubuh yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan membantu mengangkut oksigen dan nutrisi ke jaringan dan menghilangkan karbon dioksida dan limbah lain.
Karena itu, merawat jantung sangat penting. Anda perlu mewaspadai kesalahpahaman tentang jantung sehingga tahu cara menjaga kesehatannya dan mencegah penyakit jantung terjadi.
Sayangnya, masih banyak mitos betebaran terkait masalah jantung. Banyak berita hoaks yang disebarkan dan membuat takut banyak orang. Karena itu, sebelum menjaga kesehatan jantung, berikut mitos-mitos seputar penyakit jantung, seperti dilansir dari Boldsky.com.
Mitos: Wanita muda tidak memiliki risiko penyakit jantung
Fakta: Menurut Asoisasi Jantung Amerika, penyakit jantung mempengaruhi wanita dari semua kelompok umur dan terutama wanita yang lebih muda yang menggunakan pil KB dan merokok, meningkatkan risiko mereka sebesar 20 persen. Selain itu, jika menjalani gaya hidup yang tidak aktif, itu dapat menyebabkan penumpukan plak dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di kemudian hari.
Mitos: Penyakit jantung lebih umum terjadi pada pria daripada wanita
Fakta: Wanita lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada pria, menurut Asosiasi Jantung Amerika. Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita di atas usia 65 tahun. Institut Nasional Lansia mengatakan orang yang berusia di atas 65 dan lebih tua berada pada peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit jantung.
Mitos: Diabetes tidak akan menyebabkan penyakit jantung jika meminum obat diabetes
Fakta: Konsumsi obat diabetes mengurangi kadar gula darah dan mencegah komplikasi seperti kehilangan penglihatan, kerusakan saraf, penyakit ginjal, dan lain-lain. Namun, kadar gula darah yang berkurang memiliki lebih sedikit efek pada pembuluh darah besar yang meradang dan sakit, meningkatkan risiko penyakit jantung.
Mitos: Jika memiliki riwayat penyakit jantung keluarga, Anda tidak dapat melakukan apa pun untuk mencegah penyakit tersebut.
Fakta: Meskipun orang-orang dengan riwayat keluarga dengan penyakit jantung berada pada risiko yang meningkat, Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk menurunkan risiko sampai batas tertentu. Ini termasuk beraktivitas fisik, makan makanan yang menyehatkan jantung, mengendalikan kolesterol, mengelola tekanan darah, menghindari rokok, dan menjaga berat badan yang sehat.
Mitos: Jika berhenti merokok, Anda tidak dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Fakta: Saat berhenti merokok, tubuh mulai berfungsi dengan baik. Menurut Harvard Health, hanya 1 tahun setelah berhenti merokok, risiko serangan jantung akan turun hingga 50 persen.
Mitos: Penyakit jantung bisa dikurangi dengan asupan vitamin dan suplemen.
Fakta: Tidak jelas apakah mengonsumsi vitamin dan suplemen mengurangi risiko penyakit jantung. Tetapi diketahui fakta bahwa penyakit jantung hanya dapat dicegah jika beralih ke gaya hidup yang lebih baik, seperti tidak merokok, diet sehat, dan tetap aktif secara fisik. Asosiasi Jantung Amerika mengatakan tidak ada bukti ilmiah untuk membenarkan penggunaan vitamin dan suplemen untuk mencegah penyakit jantung.
Mitos: Wanita aktif tidak terkena penyakit jantung.
Fakta: Tetap aktif secara fisik tidak menurunkan risiko penyakit jantung. Wanita yang berolahraga secara teratur dapat memiliki faktor risiko lain yang menyebabkan penyakit jantung, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, merokok, dan obesitas, menurut Yayasan Jantung.
Mitos: Jika memiliki penyakit jantung, Anda harus makan sesedikit mungkin lemak.
Fakta: Diet rendah lemak jenuh direkomendasikan untuk penderita penyakit jantung. Namun, lemak tak jenuh dalam makanan seperti ikan berlemak, zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan minyak nabati bermanfaat bagi jantung. Faktanya, mengonsumsi ikan dua kali seminggu menurunkan risiko penyakit jantung.
Mitos: Jika tidak memiliki gejala, Anda tidak menderita penyakit jantung.
Fakta: Menurut Asosiasi Jantung Amerika, 64 persen wanita yang meninggal mendadak karena penyakit jantung tidak memiliki gejala sebelumnya karena fakta tanda-tandanya sangat berbeda antara pria dan wanita. Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan secara teratur untuk memastikan Anda tidak memiliki masalah kesehatan terkait jantung.