Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos dan Fakta Penyakit Jantung, Jangan Terkecoh

Reporter

image-gnews
Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jantung bekerja sepanjang waktu, salah satu organ terpenting di tubuh yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan membantu mengangkut oksigen dan nutrisi ke jaringan dan menghilangkan karbon dioksida dan limbah lain.

Karena itu, merawat jantung sangat penting. Anda perlu mewaspadai kesalahpahaman tentang jantung sehingga tahu cara menjaga kesehatannya dan mencegah penyakit jantung terjadi.

Sayangnya, masih banyak mitos betebaran terkait masalah jantung. Banyak berita hoaks yang disebarkan dan membuat takut banyak orang. Karena itu, sebelum menjaga kesehatan jantung, berikut mitos-mitos seputar penyakit jantung, seperti dilansir dari Boldsky.com.

Mitos: Wanita muda tidak memiliki risiko penyakit jantung

Fakta: Menurut Asoisasi Jantung Amerika, penyakit jantung mempengaruhi wanita dari semua kelompok umur dan terutama wanita yang lebih muda yang menggunakan pil KB dan merokok, meningkatkan risiko mereka sebesar 20 persen. Selain itu, jika menjalani gaya hidup yang tidak aktif, itu dapat menyebabkan penumpukan plak dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di kemudian hari.

Mitos: Penyakit jantung lebih umum terjadi pada pria daripada wanita

Fakta: Wanita lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada pria, menurut Asosiasi Jantung Amerika. Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita di atas usia 65 tahun. Institut Nasional Lansia mengatakan orang yang berusia di atas 65 dan lebih tua berada pada peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit jantung.

Mitos: Diabetes tidak akan menyebabkan penyakit jantung jika meminum obat diabetes

Fakta: Konsumsi obat diabetes mengurangi kadar gula darah dan mencegah komplikasi seperti kehilangan penglihatan, kerusakan saraf, penyakit ginjal, dan lain-lain. Namun, kadar gula darah yang berkurang memiliki lebih sedikit efek pada pembuluh darah besar yang meradang dan sakit, meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mitos: Jika memiliki riwayat penyakit jantung keluarga, Anda tidak dapat melakukan apa pun untuk mencegah penyakit tersebut.

Fakta: Meskipun orang-orang dengan riwayat keluarga dengan penyakit jantung berada pada risiko yang meningkat, Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk menurunkan risiko sampai batas tertentu. Ini termasuk beraktivitas fisik, makan makanan yang menyehatkan jantung, mengendalikan kolesterol, mengelola tekanan darah, menghindari rokok, dan menjaga berat badan yang sehat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mitos: Jika berhenti merokok, Anda tidak dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Fakta: Saat berhenti merokok, tubuh mulai berfungsi dengan baik. Menurut Harvard Health, hanya 1 tahun setelah berhenti merokok, risiko serangan jantung akan turun hingga 50 persen.

Mitos: Penyakit jantung bisa dikurangi dengan asupan vitamin dan suplemen.

Fakta: Tidak jelas apakah mengonsumsi vitamin dan suplemen mengurangi risiko penyakit jantung. Tetapi diketahui fakta bahwa penyakit jantung hanya dapat dicegah jika beralih ke gaya hidup yang lebih baik, seperti tidak merokok, diet sehat, dan tetap aktif secara fisik. Asosiasi Jantung Amerika mengatakan tidak ada bukti ilmiah untuk membenarkan penggunaan vitamin dan suplemen untuk mencegah penyakit jantung.

Mitos: Wanita aktif tidak terkena penyakit jantung.

Fakta: Tetap aktif secara fisik tidak menurunkan risiko penyakit jantung. Wanita yang berolahraga secara teratur dapat memiliki faktor risiko lain yang menyebabkan penyakit jantung, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, merokok, dan obesitas, menurut Yayasan Jantung.

Mitos: Jika memiliki penyakit jantung, Anda harus makan sesedikit mungkin lemak.

Fakta: Diet rendah lemak jenuh direkomendasikan untuk penderita penyakit jantung. Namun, lemak tak jenuh dalam makanan seperti ikan berlemak, zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan minyak nabati bermanfaat bagi jantung. Faktanya, mengonsumsi ikan dua kali seminggu menurunkan risiko penyakit jantung.

Mitos: Jika tidak memiliki gejala, Anda tidak menderita penyakit jantung.

Fakta: Menurut Asosiasi Jantung Amerika, 64 persen wanita yang meninggal mendadak karena penyakit jantung tidak memiliki gejala sebelumnya karena fakta tanda-tandanya sangat berbeda antara pria dan wanita. Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan secara teratur untuk memastikan Anda tidak memiliki masalah kesehatan terkait jantung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

9 jam lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

1 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

2 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

8 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

12 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

12 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

15 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

18 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

21 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?