TEMPO.CO, Jakarta - Mantan personil Wanna One, Kang Daniel, didiagnosa mengalami depresi sejak awal 2019. Kini, situs Koreaboo mengatakan penyakit mental tersebut semakin parah. Bahkan, Kang Daniel sampai harus menunda promosi single solo terbarunya yang bertajuk "Touchin".
Melansir dari situs Health Day, berbagai cara dapat dilakukan untuk mengatasi depresi. Salah satu diantaranya adalah dengan berolahraga. Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris pun membuktikan efektivitasnya.
Studi yang dilakukan pada 10 November 2019, melibatkan tiga lelaki dan 10 perempuan yang mengalami depresi dan melakukan olahraga melalui bimbingan instruktur sebanyak tiga kali sepekan selama 12 minggu. Mereka juga didorong untuk melakukan olahraga 30 menit setiap hari di lain kesempatan.
Menurut para peneliti, olahraga punya kaitan dengan peningkatan suasana hati sehingga menurunkan penderitaan akibat depresi sebanyak 63 persen. Sebanyak 80 persen orang yang menyelesaikan program tersebut mengaku tidak lagi depresi di akhir program. Hasil riset ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan Society for Neuroscience di San Diego, California, Amerika Serikat akhir pekan lalu.
"Olahraga mempunyai banyak manfaat sebagai terapi. Tindakan ini tanpa obat sehingga mempunyai sangat sedikit efek samping dan mengandung banyak manfaat kesehatan. Namun, olahraga tak pernah diteskan pada setiap orang sebagai pengobatan untuk depresi," kata ketua penulis hasil riset dari Universitas Newcastle, Robin Callister.
"Bukti menunjukkan bahwa olahraga bisa meningkatkan suasana hati di kalangan orang muda dan menjadi langkah besar untuk pengobatan," ujar Callister. "Kini, kami sedang melakukan percobaan yang lebih besar untuk mengevaluasi lebih jauh atas efek olahraga pada depresi dan berharap hal tersebut bisa digunakan sebagai pengobatan, sebagai tambahan pengobatan mengatasi depresi tanpa problem."
Menanggapi hal tersebut, Mark Solms, ketua pendamping di Neuropsychoanalysis Association di New York mengatakan bukan hal yang mengejutkan jika olahraga bisa menurunkan depresi, di usia berapapun.
“Selama ini diketahui bahwa olahraga berat bisa meningkatkan level endorfin yang bisa menurunkan sakit mental akibat depresi, sama dengan menurunkan nyeri fisik,” ungkapnya.
Victor Fornari yang merupakan direktur divisi kesehatan jiwa anak dan remaja di North Shore-LIJ Health System di New York mengatakan bahwa depresi adalah kondisi mental serius yang ada kaitannya dengan penderitaan serta merupakan kontributor utama atas terjadinya kasus bunuh diri pada kalangan muda.
"Meskipun bukti menunjukkan bahwa pengobatan paling efektif untuk depresi adalah kombinasi antara terapi perilaku kognitif digabungkan dengan obat antidepresi, namun olahraga juga bisa menjadi obat yang bermanfaat bagi depresi," tegas Fornari.