TEMPO.CO, Jakarta - Saat akan membuat suatu acara atau program, tak sedikit orang yang merasa bingung dengan pembiayaan. Seringkali, uang yang dikumpulkan tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penggalangan dana agar biaya tercukupi.
Sayangnya, tak sedikit orang yang gagal mendapatkan sumbangan sukarelawan. Jika Anda sedang melakukan penggalangan dana, Direktur Pirac dan Sekolah Fundraising, Nur Hiqmah, pun membagikan tips sukses. Pertama, setiap pencari dana harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Menurut Nur, komunikasi itu penting untuk menyakinkan calon pemberi sumbangan.
“Karena mereka harus bisa menjelaskan uangnya untuk apa sampai orang percaya. Berbicara uang itu sensitif jadi membutuhkan kejelasan sampai pemberi dana percaya,” katanya dalam acara "Tempo Media Week" di Jakarta pada Sabtu, 7 Desember 2019.
Memilih perusahaan atau organisasi yang sejalan dengan tujuan penggalangan dana juga disarankan Nur. Misalnya, saat ingin menggelar festival musik, tentu toko musik hingga sekolah musik sangat relevan untuk dituju karena bisa menguntungkan Anda dan mereka. Biasanya pemberi dana harus tahu apakah ada timbal balik yang bisa mereka terima.
“Kalau acara dan perusahaan yang dituju sejalan, pasti mereka nanti merasa diuntungkan karena namanya dijual dan dikenal oleh komunitas yang hadir. Jadi simbiosis mutualisme,” ungkapnya.
Jika keduanya sudah dilakukan namun tetap mendapat penolakan, Nur pun menyarankan agar tetap semangat dan tidak putus asa. Sebaliknya, ini bisa menjadi pelajaran untuk lebih baik dalam menggalang dana. Ia juga mengatakan supaya tidak terpaku pada satu perusahaan atau organisasi.
“Cari lagi mana yang kelihatannya bisa dilobi. Satu gagal, tumbuh seribu. Banyak yang bisa kita tawarkan dan menangkan,” tuturnya.
