TEMPO.CO, Jakarta - Membesarkan anak-anak adalah pekerjaan yang sangat sensitif dan rumit. Orang tua harus menanamkan nilai-nilai yang benar, memberikan contoh yang baik, mendorong untuk mengadopsi bahasa yang baik, atau bahkan sesuatu yang sederhana seperti menggunakan kata-kata yang tepat.
Kata-kata dapat memiliki dampak yang bertahan lama, terutama karena anak-anak berada pada usia yang mudah dipengaruhi. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa orang tua harus sangat berhati-hati dengan apa yang dikatakan di depan anak-anak.
Praktikkan seni mengasuh anak secara positif. Anak-anak mungkin masih muda tetapi mereka dapat memahami segala yang baik atau buruk. Menurut para ahli, apa yang dikatakan atau dibicarakan orang dewasa memiliki peran besar dalam mengembangkan pikiran anak yang tumbuh dan berkembang.
Sementara, kata-kata kasar adalah kata-kata tidak-tidak yang benar, ada juga kata-kata lain yang tidak boleh diucapkan di depan anak-anak. Ketika memoderasi ucapan, Anda tidak hanya berlatih menyensor diri tetapi juga melangkah lebih jauh dalam mempraktikkan pengasuhan yang positif dan efektif. Ingat, nama-nama yang membuat Anda tidak nyaman saat anak dipanggil anak lain, Anda juga tidak boleh mengatakannya kepada anak-anak.
Manja
Kapan pun Anda harus berbicara atau terlibat dalam percakapan dengan nada negatif, salah satu kata yang harus dihindari adalah "manja". Mereka mungkin tidak mengerti arti secara totalitas dan mungkin merasa terluka. Menggunakan kata-kata seperti itu dapat melukai harga diri dan menyulitkan mereka untuk membuka diri tanpa hambatan.
Pintar
Meskipun baik untuk menghargai kecerdasan anak dan memuji IQ mereka, para ilmuwan percaya bahwa menyebut "pintar" menghilangkan kerja keras mereka yang sebenarnya, memaksa mereka untuk percaya bahwa mereka dilahirkan dengan bentuk kecerdasan yang berbeda dan pada gilirannya merasa berbeda dari orang lain.
Bodoh
Ada alasan yang sah mengapa Anda harus berhenti merujuk pada anak-anak menggunakan kata-kata negatif. Apakah marah atau hanya untuk mengejek, panggilan nama apa pun itu buruk. Ingat, Anda harus berbicara langsung dengan anak-anak dan tidak mencap mereka dengan nama negatif.
Putri
Menurut para psikolog, stereotip gender tidak boleh didorong sama sekali dan menggunakan kata-kata seperti "putri" atau "jagoan" dapat memojokkan mereka, bahkan sebelum mereka memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi identitas gender untuk diri sendiri. Jika anak-anak menggunakan namanya sendiri setelah menonton film atau membaca tentang karakter yang menginspirasi, maka itu boleh saja. Jika tidak, coba dan hindari yang stereotip.