Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Kebanyakan Gula saat Liburan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi camilan manis atau permen (Pixabay.com)
Ilustrasi camilan manis atau permen (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan manis dapat memicu proses metabolisme, peradangan, dan neurobiologis yang terkait dengan depresi. Sebuah penelitian dari tim psikolog klinis Universitas Kansas di Amerika Serikat menunjukkan bahwa makan gula tambahan dapat memicu depresi pascaliburan alias holiday blues. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Medical Hypotheses.

Khusus di negara empat musim yang sedang mengalami musim dingin, berkurangnya cahaya matahari dan perubahan pola tidur, konsumsi gula yang tinggi, dapat mempengaruhi kesehatan mental. Selagi di belahan dunia lain mengalami musim dingin, di Indonesia juga tengah musim hujan.

"Bagi banyak orang, berkurangnya paparan sinar matahari selama musim dingin akan membuang ritme sirkadian, mengganggu tidur yang sehat, dan mendorong lima hingga 10 persen populasi ke dalam episode depresi klinis," kata Stephen Ilardi, profesor psikologi klinis Universitas Kansas, dilansir Science Daily.

Ilardi, yang menulis penelitian bersama mahasiswa pascasarjana Universitas Kansas, Daniel Reis (penulis utama), Michael Namekata, Erik Wing, dan Carina Fowler (Universitas Duke), mengatakan gejala-gejala depresi yang timbul pada musim dingin ini dapat mendorong orang untuk mengonsumsi lebih banyak permen.

"Salah satu karakteristik umum dari depresi yang terjadi di musim dingin adalah ketagihan gula. Jadi, kita memiliki hingga 30 persen dari populasi yang menderita setidaknya beberapa gejala depresi akibat musim dingin, menyebabkan mereka menginginkan karbohidrat, dan sekarang mereka terus-menerus dihadapkan dengan permen liburan," katanya.

Ilardi mengatakan, menghindari tambahan gula mungkin sangat menantang karena gula meningkatkan suasana hati menjadi baik, membuat beberapa orang yang menderita depresi mencari pemulihan emosional sementara.

"Ketika mengonsumsi permen, mereka bertindak seperti obat," kata peneliti Universitas Kansas, yang juga penulis "The Depression Cure" (First De Capo Press, 2009).

"Gula memiliki efek peningkatan suasana hati segera, tetapi dalam dosis tinggi juga dapat memiliki konsekuensi jangka panjang sebaliknya, merusak, membuat suasana hati menjadi lebih buruk, mengurangi kesehatan, meningkatkan peradangan, dan menyebabkan penambahan berat badan," ujarnya.

Para peneliti mencapai kesimpulan dengan menganalisis berbagai penelitian tentang efek fisiologis dan psikologis dari mengonsumsi gula tambahan, termasuk Studi Observasi Inisiatif Kesehatan Wanita, Studi Diet dan Kesehatan NIH-AARP, studi lulusan universitas Spanyol, dan studi tentang Peminum soda Australia dan Cina. Ilardi mengingatkan mungkin lebih tepat untuk melihat tambahan gula, pada kadar yang cukup tinggi, karena berbahaya secara fisik dan psikologis, seperti minum sedikit minuman keras.

"Kami memiliki bukti yang cukup bagus bahwa segelas minuman beralkohol sehari aman, dan mungkin memiliki efek menguntungkan bagi sebagian orang," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Alkohol pada dasarnya adalah kalori murni, energi murni, tidak bergizi, dan supertoksik pada dosis tinggi. Gula sangat mirip. Kita belajar ketika mengalami depresi, orang yang mengoptimalkan dietnya harus menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan otak dan sebagian besar hindari racun-racun potensial ini," ujar Ilardi.

Para peneliti menemukan peradangan adalah efek fisiologis paling penting dari gula, makanan yang berkaitan dengan kesehatan mental dan gangguan depresi.

"Sejumlah besar orang dengan depresi memiliki tingkat peradangan sistemik yang tinggi. Ketika berpikir tentang peradangan, kita berpikir tentang hal-hal seperti diabetes dan rematik, penyakit dengan tingkat peradangan sistemik yang tinggi," ujar mereka.

Selain itu, hormon-hormon peradangan dapat secara langsung mendorong otak ke keadaan depresi yang parah. Jadi, otak yang meradang biasanya adalah otak yang tertekan. Tambahan gula memiliki efek proinflamasi pada tubuh dan otak. Ilardi dan rekan-rekannya juga mengidentifikasi dampak gula pada mikrobiom sebagai kontributor potensial untuk depresi.

"Tubuh kita menampung lebih dari 10 triliun mikroba dan banyak dari mereka tahu cara meretas otak. Spesies mikroba simbiotik, mikroba yang bermanfaat, pada dasarnya meretas otak untuk meningkatkan kebahagiaan kita. Mereka ingin kita berkembang sehingga mereka dapat berkembang," jelas Ilardi.

Namun, ada juga beberapa spesies mikroba yang dapat dianggap sebagai parasit. Banyak dari mikroba parasit yang tumbuh dengan baik pada gula tambahan dan dapat menghasilkan bahan kimia yang mendorong otak dalam keadaan gelisah, stres, dan depresi.

Ilardi merekomendasikan diet minimal yang kaya makanan nabati dan asam lemak Omega-3 untuk manfaat psikologis yang optimal. Adapun gula, peneliti KU merekomendasikan hati-hati, tidak hanya selama liburan tetapi sepanjang tahun.

"Tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua yang dapat memprediksi dengan tepat bagaimana tubuh seseorang akan bereaksi terhadap makanan apa pun dengan dosis tertentu," kata Ilardi.

"Sebagai pedoman konservatif, berdasarkan pada pengetahuan saat ini, mungkin ada beberapa risiko yang terkait dengan asupan gula dosis tinggi, mungkin apa pun di atas pedoman Asosiasi Jantung Amerika, yang merupakan 25 gram gula tambahan per hari," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

8 jam lalu

Ilustrasi arus balik. ANTARA
Memahami Penyebab Post-Holiday Blues yang Biasa Menyerang usai Liburan

Post-holiday blues adalah perubahan suasana hati sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

8 jam lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

1 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.


Liburan Usai, Ini Tips Agar Anak Tidak Malas Saat Kembali Masuk Sekolah

2 hari lalu

Murid-murid sekolah menunggu giliran untuk membuat Kartu Identitas Anak (KIA) di SMPN 7 Bandung, Jawa Barat, 20 Maret 2024. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melakukan jemput bola pendataan ke sekolah-sekolah dengan jumlah rata-rata sekitar 500 anak per sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Liburan Usai, Ini Tips Agar Anak Tidak Malas Saat Kembali Masuk Sekolah

Orang tua perlu mempersiapkan anak untuk masuk sekolah setelah libur panjang. Apa aja persiapannya?


Musim Liburan, Waspada Penipuan Online Reservasi Hotel dan Tiket

3 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Musim Liburan, Waspada Penipuan Online Reservasi Hotel dan Tiket

Banyak oknum yang memanfaatkan momen liburan untuk melakukan penipuan online pemesanan tiket dan reservasi hotel, waspadalah!


7 Taman Kota untuk Nikmati Liburan Gratis di Bandung

3 hari lalu

Warga berolahraga di area Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Kamis 2 September 2021. Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali membuka Lapangan Gasibu untuk warga khusus aktivitas olahraga dengan membatasi jumlah pengunjung  sebanyak 125 orang. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
7 Taman Kota untuk Nikmati Liburan Gratis di Bandung

Bandung punya sejumlah taman kota yang bisa dinikmati suasananya untuk liburan secara gratis


Cara Menghindari Penjual Suvenir atau Restoran yang Mematok Harga Mahal saat Liburan

4 hari lalu

Ilustrasi Turis Milenial
Cara Menghindari Penjual Suvenir atau Restoran yang Mematok Harga Mahal saat Liburan

Pernahkah saat liburan berjalan-jalan di kawasan wisata yang ramai ditawari untuk membeli suvenir atau makan di restoran?


Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

4 hari lalu

Pantai Batu Karas Pangandaran (disparbud.jabarprov.go.id)
Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

Saatnya liburan kunjungi wisata pantai populer di Jawa Barat, seperti Pantai Karang Hawu di Sukabumi hingga Pantai Batu Karas di Pangandaran.


5 Destinasi Libur Lebaran Teratas Tahun Ini dari Bali hingga Makassar

5 hari lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
5 Destinasi Libur Lebaran Teratas Tahun Ini dari Bali hingga Makassar

Selain menunjukkan data destinasi libur Lebaran teratas, Igloo juga memberikan tips perjalanan untuk musim liburan berikutnya


Cara Membeli Tiket Jakarta Lebaran Fair JIExpo Kemayoran

6 hari lalu

Suasana Jakarta Lebaran Fair di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu, 9 April 2024 H-1 Lebaran IdulFitri 2024 banyak diskon berbagai barang dari elektronik, baju lebaran, kasur, gawai, mesin cuci, sendal, sepatu, dan berbagai macam makanan. TEMPO/Desty Luthfiani.
Cara Membeli Tiket Jakarta Lebaran Fair JIExpo Kemayoran

Ada juga tiket terusan untuk masuk dan menonton konser di Jakarta Lebaran Fair sebesar Rp 40.000 di hari biasa dan Rp 50.000 akhir pekan.