TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan baru saja menggunggah sebuah status di media sosial Facebook miliknya. Dalam tulisan panjang tersebut, ia bercerita bahwa dirinya senang menanamkan ajaran penting bagi seluruh anggota keluarganya. Salah satu diantaranya ialah giving back alias berbagi kepada orang lain.
Luhut mengatakan selalu mengingatkan agar tidak sekedar mau menerima saja, namun juga mau untuk memberi. “Inilah salah satu nilai kehidupan yang kami tanamkan pada anak-anak dan cucu-cucu di keluarga kami,” tulisnya.
Luhut menjelaskan bahwa memberi tidak sekedar tentang uang. Namun, ini termasuk memberikan hati, pikiran, waktu, tenaga atau apapun. Sebab tidak ada ruginya membantu orang lain, siapapun dia dan apapun latar belakangnya. “Karena ini soal kemanusiaan,” katanya.
Nilai berbagi ini, kata Luhut, bisa mengajarkan seluruh anggota keluarga untuk tidak rakus. “Saya ingin keluarga saya memiliki karakter yang mampu mengendalikan appetite atau hasrat pribadi,” katanya.
Luhut mengatakan bahwa banyak orang menganggap bahwa penghalang terbesar untuk memberi dan berbagi adalah rasa khawatir akan menjadi kekurangan. Padahal, hal ini tidak benar dan Luhut pun telah membuktikannya. “Seberapa banyakpun yang pernah saya berikan, sampai hari ini saya tidak pernah kekurangan,” katanya.
Bahkan, ia sampai lupa berapa banyak dirinya memberi dan tak pernah kekurangan itu. Luhut mengatakan ajaran berbagi yang ditanamkannya kepasa seluruh anggota keluarga juga merupakan pesan dari orang tuanya. Perbuatan baik seharusnya tidak diingat dan sebaliknya, yang jahatlah yang harus dipikirkan agar tidak diulangi. “Nilai inilah yang saya teruskan sampai ke anak, cucu, bahkan sampai ke cicit kami,” katanya.