TEMPO.CO, Jakarta - Wawancara kerja menjadi tahap khusus buat yang ingin mendapatkan pekerjaan impian. Ada banyak sekali cara yang dilakukan pencari kerja agar sukses, mulai dari mempelajari budaya perusahaan, bisnis, hingga pertanyaan yang biasa dilontarkan oleh pewawancara.
JobStreet.com merangkum delapan tipe wawancara kerja yang biasa ditemui kandidat.
Wawancara tradisional (empat mata)
Tipe wawancara ini sering sekali digunakan. Perwakilan perusahaan, biasanya dari bagian SSDM dan pengguna akan bekerjasama untuk membuat pertanyaan untuk sesi tanya jawab untuk mengetahui apakah Anda kandidat yang dicari.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
"Ceritakan mengenai diri Anda."
"Mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini?"
Tips wawancara:
Lakukan latihan wawancara kerja dengan teman yang bisa Anda percaya untuk membantu. Tanya pendapat teman mengenai jawaban yang Anda lontarkan dan analisa jawaban tersebut. Hal tersebut akan sangat membantu.
Wawancara kelompok
Tidak seperti tipe wawancara pertama, tipe satu ini Anda tidak hanya akan bertemu dengan SDM saja tapi juga beberapa kandidat lain yang melamar untuk posisi yang sama. Ini adalah taktik yang digunakan oleh perusahaan saat membutuhkan karyawan untuk sebuah posisi dengan jumlah yang banyak. Tipe ini membuat perusahaan melihat kelebihan masing-masing dari kandidat dan bagaimana para kandidat ini bekerja dalam grup.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
"Apa yang membuat Anda berbeda dari kandidat yang lain?"
"Kira-kira apa posisi yang cocok untuk Anda saat berada dalam kelompok ini?"
Tips wawancara:
Tunjukkan Anda adalah pemain tim dan menjadi kandidat yang aktif terhadap seluruh pertanyaan yang dilontarkan untuk grup karena semua itu adalah bagian dari tes. Anda akan melihat bagaimana memecahkan sebuah masalah saat bekerja dalam tim, jadi jangan berdiam diri, tunjukkan pada mereka apa yang Anda miliki.
Wawancara telepon
Wawancara melalui telepon adalah cara paling efisien yang digunakan oleh perusahaan saat menjaring kandidat yang sulit dijangkau karena masalah jarak. Wawancara melalui telepon biasanya digunakan untuk melakukan saringan awal sebelum kandidat diundang secara langsung datang ke perusahaan untuk tes. Pertanyaan yang biasa dilontarkan tidak jauh berbeda dengan wawancara empat mata.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
"Menurut Anda, apakah kelemahan yang ada pada diri Anda?"
"Kira-kira 5 tahun ke depan, Anda akan berada di mana?"
Tips wawancara:
Gangguan dari luar dan jaringan yang tidak baik dapat menjadi masalah untuk wawancara tipe ini, karena itu pilih tempat yang tidak terlalu gaduh. Anda juga perlu menunjukkan hal terbaik yang Anda miliki kepada HRD dan jelaskan secara jelas dan antusias. Cara yang baik untuk menjawab pertanyaan dengan tipe wawancara ini adalah dengan tersenyum. Ini akan menjadi cara yang jitu jika melamar untuk posisi call centre, penjualan, dan operator telepon.
Wawancara video
Untuk kandidat yang berada di kota atau negara yang berbeda, yang memiliki teknologi yang lebih canggih, wawancara melalui Skype atau video bisa menjadi pilihan dan kini menjadi kian populer. Melalui cara ini, Anda bisa merasakan sensasi wawancara empat mata. Wawancara ini juga mirip sekali dengan tipe tradisional, hanya saja menggunakan media komputer.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
"Bagaimana menggambarkan lingkungan kerja yang Anda harapkan?"
"Bagaimana Anda menghadapi tekanan kerja?"
Tips wawancara:
Berhati-hati memilih lokasi wawancara. Pastikan Anda tidak sedang berada di lokasi yang ramai, seperti kafe internet atau restoran. Pastikan juga mengenakan busana yang rapi. Perlakukan wawancara video ini layaknya wawancara langsung biasa.
Wawancara bursa kerja
Wawancara busa kerja memiliki dua tujuan. Pertama adalah melakukan penilaian awal terhadap calon kandidat yang akan dipekerjakan dan kemudian diundang ke perusahaan untuk menjalani wawancara secara lebih detail. Kedua, karena kebutuhan perusahaan yang memang menginginkan proses wawancara sekaligus dalam sehari. Tipe wawancara ini biasa dijumpai pada acara bursa kerja.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
"Apa yang membuat Anda ingin hadir dalam bursa kerja ini?"
"Apa yang membedakan Anda dari semua kandidat yang ada di sini?"
Tips wawancara:
Anda memiliki waktu yang sangat terbatas untuk wawancara tipe ini, karena itu harus benar-benar bisa menarik perhatian dari SDM. Jabarkan dengan lugas dan singkat mengapa Anda kandidat yang tepat dan harus dipekerjakan. Kuncinya adalah mengenali keunggulan diri dan cocokkan dengan kebutuhan yang perusahaan inginkan. Jadi, buat daftar poin mengenai diri Anda sebelumnya. Anda juga harus melakukan penelitian kecil mengenai jumlah perusahaan yang bergabung dalam bursa kerja tersebut dan apa saja target Anda.
Wawancara studi kasus
Ini adalah salah satu wawancara yang berbeda, di mana Anda harus dihadapkan pada sebuah masalah dan diminta untuk memecahkannya. Di sini, HRD ingin melihat bagaimana cara Anda menghadapi sebuah isu atau masalah dan sejauh mana kemampuan dalam menghadapi tekanan. Hal ini sering digunakan untuk mereka yang biasa wawancara untuk bidang perbankan dan pekerjaan konsultan manajemen.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
"Buat rencana bagaimana perusahaan X bisa mendapat keuntungan lebih dari tahun lalu."
Tips wawancara:
Untuk wawancara tipe ini, perhatikan setiap proses karena itu yang nantinya akan menjadi penentu keberhasilan. Luangkan waktu untuk merangkum masalah dengan baik dan Anda muncul dengan solusi yang sesuai. Jawaban yang paling digemari untuk pertanyaan seperti ini adalah jika Anda muncul dengan solusi yang tepat yang merupakan rangkuman dari apa yang dihadapi dan apa yang seharusnya dikatakan.
Wawancara asah otak
Pernah berhadapan dengan SDM dan Anda diberi banyak pertanyaan yang aneh sehingga membuat mata berkedip? Berarti Anda pernah mengalami wawancara tipe ini. Tipe ini biasa digunakan oleh Microsoft saat ingin mencari kandidat untuk kantor mereka. Sekarang, tipe wawancara ini sering kali digunakan oleh perusahaan berbasis teknologi. Namun, sekarang industri perbankan, pemassaran, dan keuangan sering menggunakan tipe ini juga. Mirip dengan wawancara studi kasus, tipe ini juga akan menjadi tolok ukur sejauh mana kempuan Anda dalam menghadapi sebuah masalah.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
"Bagaiamana cara Anda mendaki Gunung Jaya Wijaya?"
"Jabarkan kira-kira bagaimana tunanetra melihat warna merah?"
Tips wawancara:
Rahasia yang harus dipelajari dari wawancara tipe ini adalah jangan terkecoh dengan pertanyaan aneh yang muncul. Luangkan waktu sebentar untuk mempersiapkan jawaban dan solusi. Kombinasi dari kemampuan berpikir kritis dan luasnya pengetahuan umum dan cara berpikir yang luas akan menjadi kunci kesuksesan wawancara tipe ini.
Wawancara stres
Bayangkan adegan interogasi di mana seorang polisi dan Anda harus berhadapan dengan seorang detektif yang sangat mengintimidasi dengan karakter yang sangar, berteriak pada Anda dan Anda merasa begitu ketakutan. Ok, mungkin hal itu sedikit berlebihan namun wawancara tipe stres ini akan membuat Anda berada dalam keadaan yang sangat tidak nyaman yang memang dibuat oleh HRD dan user Anda. Meski jarang digunakan namun tipe seperti ini biasanya dihadapi oleh yang berada dalam tingkat manajerial.
Contoh pertanyaan yang sering digunakan:
"Apa yang membuat Anda yakin bisa bertahan di sini?"
"Saya tidak tertarik dengan resume Anda. Apa yang membuat Anda yakin Anda adalah kandidat yang kami cari?"
Tips wawancara:
Sama halnya pada saat harus menghadapi wawancara studi kasus atau tipe wawancara lain, yang harus diperhatikan adalah Anda harus tetap rileks dan santai untuk melewati semua proses wawancara. Ingat, orang yang mewawancara hanya ingin mencari titik kelemahan Anda. Jangan anggap bahwa mereka sangat galak atau kasar. Singkat kata, jangan dibawa hati.
Sangat penting mengingat bahwa seseorang tidak akan pernah siap saat menghadapi wawancara kerja. Anda mungkin akan menemui salah satu tipe wawancara selama mencari pekerjaan. Namun, dengan wawasan luas dan sedikit pengetahuan tentang perusahaan yang Anda lamar membuat proses rekrutmen menjadi lebih mudah.
