TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan pekerjaan, tenggat waktu, politik kantor, atau bahkan masalah dalam kehidupan pribadi, stres kadang-kadang menjadi bagian yang tak terhindarkan dari pekerjaan. Namun, para profesional dengan Emotional Quotient (EQ) tinggi tidak membiarkan situasi tersebut berdampak buruk pada kesehatan mental atau fisik serta produktivitas mereka.
Berikut tujuh karakter orang yang cerdas secara emosional atau EQ tinggi mengatasi stres dalam pekerjaan.
Merespons, bukan bereaksi
Ada saat-saat ketika kita mengatakan segala sesuatu yang muncul di benak dengan kemarahan dan menyesal kemudian. Itu karena kita hanya bereaksi terhadap situasi dalam hitungan detik dan tidak merespons.
Di sinilah orang-orang yang cerdas secara emosional mendapatkan keunggulan dalam kehidupan pribadi dan profesional. Mereka meluangkan waktu untuk menenangkan diri, memikirkan situasi, dan memilih untuk meresponsnya secara logis.
Menulis
Banyak profesional menggunakan tulisan untuk menyalurkan emosi negatif, menganalisis apa yang terjadi pada hari mereka, dan bagaimana bisa merespons dengan cara yang lebih baik. Membuat jurnal atau sekadar menulis membantu mereka mengekspresikan emosi yang sebenarnya dengan cara yang tidak menghakimi, dan menjernihkan pikiran.
Baca Juga:
Memahami pemicu kemarahan
Kita semua memiliki beberapa hal atau situasi tertentu yang menekan atau memicu kita mengeluarkan respons negatif. Bisa jadi seorang kolega yang memberikan komentar buruk, anggota tim yang tidak pernah memenuhi tenggat waktu, meja yang berantakan, tenggat waktu yang menjulang, atau apa pun di tempat kerja. Pekerja yang pandai secara emosional sudah mengetahui pemicu semacam itu dan tahu cara mengatasinya.
Berbagi apa yang dirasakan
Profesional dengan EQ tinggi tidak menghindar untuk berbagi perasaan mereka dengan orang yang mereka percayai. Mereka meluangkan waktu untuk menganalisis situasi, menghubungi orang lain untuk meminta nasihat, tetap berpikiran terbuka, dan yang paling penting, mempertahankan sikap positif dalam situasi negatif.
Mencari opini kedua
Mencoba melihat situasi dari sudut pandang orang ketiga membantu untuk membuat keputusan yang lebih baik. Para profesional yang memiliki kecerdasan emosional memiliki kemampuan untuk mengamati perilaku orang-orang di sekitar, memahami budaya, dan melihat konflik sambil mempertahankan sikap netral. Mereka menjauh dari situasi untuk mengevaluasi perilaku sendiri, penyebab dan efek dari tanggapan sendiri, dan mencoba untuk berada di posisi orang lain sebelum sampai pada kesimpulan apa pun.
Mempelajari kondisi
Tidak ada yang menjadi cerdas secara emosional dalam sekejap dan pada kenyataannya, mengerjakan kecerdasan emosional adalah proses yang tidak pernah berakhir. Oleh karena itu, penting untuk terus belajar dari kesalahan, bekerja pada kesejahteraan emosional, dan menggunakan rintangan yang dilemparkan kehidupan kepada Anda sebagai alat untuk fokus pada pertumbuhan pribadi.