Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati, Hipertensi Mengancam Orang yang Terlalu Lama Bekerja

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita gila kerja/Workaholic. Shutterstock.com
Ilustrasi wanita gila kerja/Workaholic. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berhati-hatilah mereka yang gila kerja dan senang menghabiskan waktu yang lama di kantor. Sebuah studi baru dalam jurnal Hypertension menunjukkan, orang yang menghabiskan waktu bekerja di kantor selama 49 jam atau lebih per minggu berisiko 66 persen mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Bahkan, mereka yang tetap bekerja selama 41 jam seminggu atau hanya satu jam lebih lama dari rata-rata waktu bekerja per minggu meningkat risikonya terkena tekanan darah tinggi.

"Orang-orang harus sadar jam kerja yang panjang dapat mempengaruhi kesehatan jantung," kata Xavier Trudel, asisten profesor di Universitas Laval di Quebec, Kanada, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Medical Daily.

"Dan jika bekerja berjam-jam, mereka harus memeriksa tekanan darah ke dokter," tambahnya.

Temuan ini didapat setelah peneliti menganalisis data yang melibatkan lebih dari 3.500 pegawai pada tiga lembaga publik di Quebec. Para peneliti memantau tekanan darah para peserta selama lima tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim peneliti juga melihat faktor-faktor lain, termasuk usia karyawan, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, indeks massa tubuh, dan tingkat stres kerja. Mereka menemukan pegawai yang sering bekerja terlalu keras setiap minggu memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami "hipertensi terselubung". Jenis hipertensi ini bisa tetap tidak terdeteksi, bahkan selama pemeriksaan.

Hipertensi terselubung, dan bahkan tekanan darah tinggi biasa, dapat berkontribusi pada penyakit kardiovaskular, menurut Xavier. Diperkirakan ada satu dari lima orang dengan hipertensi terselubung mengalami tekanan darah tinggi dalam pengaturan klinis.

Diagnosis yang tertunda dapat menyebabkan keterlambatan perawatan, komplikasi serius, seperti stroke, gagal jantung, penyakit ginjal kronis, dan bahkan kematian. Para peneliti mengatakan karyawan yang bekerja lebih lama mungkin juga mendapatkan tekanan darah lebih tinggi di rumah karena tugas keluarga.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

14 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

14 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.


Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

21 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Apa saja?


Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

34 hari lalu

Petugas KPPS menjalani perawatan di ruang rawat inap Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Gorontalo mencatat 18 petugas KPPPS harus menjalani perawatan akibat sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2024. ANTARA/Adiwinata Solihin
Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

Penyebab ratusan petugas KPPS meninggal dunia setelah menjalankan tugasnya pada Pemilu 2024 belum tentu hipertensi. Berikut penjelasan pakar.


Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

34 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

Pakar menyebut pemeriksaan fungsi ginjal dan urine adalah cara efektif mencegah penyakit ginjal kronis. Kapan harus dilakukan?


71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

35 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
71 Petugas KPPS Meninggal Antara Lain karena Kelelahan dan Hipertensi, Kenali 5 Bahaya Darah Tinggi

Hingga 18 Februari, terhitung 71 petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan kronis, penyakit jantung hingga hipertensi atau darah tinggi.


Dokter Ingatkan 3 Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil

36 hari lalu

Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com
Dokter Ingatkan 3 Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian ibu hamil tertinggi selain pendarahan dan infeksi. Ini tiga bahayanya menurut dokter.


5 Cara Efektif Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi

43 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Cara Efektif Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi

Berikut cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi tekanan darah tinggi


Ciri-Ciri Hipertensi pada Anak, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

45 hari lalu

Ciri-ciri hipertensi pada anak beberapa di antaranya adalah sakit kepala hingga kejang. Berikut ini penyebab serta cara mencegahnya. Foto: Canva
Ciri-Ciri Hipertensi pada Anak, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Ciri-ciri hipertensi pada anak beberapa di antaranya adalah sakit kepala hingga kejang. Berikut ini penyebab serta cara mencegahnya.