TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes bukan penyakit menular tapi membahayakan nyawa bila tidak dikontrol. Di Inggris saat ini terdapat sekitar 3,7 juta kasus diabetes yang didiagnosis dengan banyak risiko karena faktor seperti obesitas di masa kecil.
Dilansir Independent, berikut semua yang perlu Anda ketahui tentang diabetes, seperti jenis, penyebab, dan pengobatan.
Penyebab
Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas. Insulin mengatur kadar gula darah. Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal menjelaskan hal itu dilakukan dengan memecah glukosa yang ada dalam darah sehingga dapat digunakan untuk energi.
Ketika seseorang menderita diabetes, pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memecah glukosa dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara drastis.
Jumlah glukosa darah dalam tubuh biasanya tergantung pada makanan yang dikonsumsi. Jika suka makanan manis, kadar gula darah akan naik. Orang-orang yang mengonsumsi gula dalam jumlah lebih banyak cenderung mengembangkan bentuk diabetes yang parah. Namun, apakah seseorang didiagnosis diabetes atau tidak, mungkin juga bergantung pada susunan genetik.
Jenis diabetes
Ada dua jenis utama diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Jika seseorang menderita diabetes tipe 1, berarti tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali dan karenanya memiliki implikasi sangat serius bagi kesehatan.
Orang yang menderita diabetes tipe 1 memiliki peningkatan risiko mengembangkan kondisi kesehatan lain, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan masalah sirkulasi. Para ilmuwan belum dapat menentukan penyebab pasti diabetes tipe 1.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa genetika menjadi faktor yang paling mungkin. Walaupun diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada anak-anak, penyakit ini dapat didiagnosis pada usia berapa pun.
Ketika seseorang memiliki diabetes tipe 2 berarti tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau insulin yang dapat diproduksi pankreas tidak berfungsi dengan baik. Keturunan juga dapat berperan dalam diabetes tipe 2 dan juga dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti apakah mereka mengikuti gaya hidup sehat dan aktif. Gejala diabetes tipe 1 atau tipe 2 dapat meliputi kelelahan, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, haus yang berlebihan, dan sering buang air kecil.
Bagaimana diabetes diobati?
Orang-orang yang telah didiagnosis dengan diabetes tipe 2 mungkin perlu minum obat untuk mengurangi jumlah glukosa dalam darah. Mereka juga harus memasukkan makanan yang lebih sehat, seperti buah-buahan segar, sayuran, ikan, kacang-kacangan, dan sereal berserat tinggi dalam makanan dan mengurangi gula.
Mereka yang didiagnosis diabetes tipe 1, bentuk penyakit yang lebih parah, harus merawat kondisinya dengan suntikan insulin setiap hari. Mereka mungkin juga perlu memeriksa kadar gula darah setiap hari dengan menggunakan tes darah tusuk jari. Jenis dan jumlah insulin yang dibutuhkan adalah masalah yang dapat didiskusikan dengan seorang dokter. Jika menderita diabetes, Anda direkomendasikan untuk mempertahankan gaya hidup aktif dan melakukan tes darah secara teratur untuk mengawasi kadar gula darah.
Bisakah diabetes dibalik?
Pada September 2018, mantan wakil ketua Partai Buruh Inggris, Tom Watson, mengungkapkan telah didiagnosis diabetes tipe 2, tetapi telah membalikkan kondisinya dengan melakukan perubahan pada pola makan dan berolahraga lebih banyak. Setelah didiagnosis dengan kondisi pada musim panas 2017, Watson meninggalkan makanan cepat saji, gula rafinasi, dan makanan olahan dan mulai bersepeda, tinju, dan angkat berat. Politisi itu mengatakan kepada hadirin di konferensi tahunan asosiasi industri kesehatan bahwa diabetesnya dalam remisi mengikuti perubahan yang dia lakukan pada gaya hidupnya.
Situs diabetes.co.uk menjelaskan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 dapat secara efektif membalikkan kondisi dengan mengikuti langkah-langkah serupa. Jika menderita diabetes tipe 2 dan berpikir mungkin dapat membalikkan kondisi dengan mengikuti diet yang lebih sehat dan melakukan lebih banyak olahraga, maka mungkin bijaksana untuk berbicara dengan ahli gizi atau profesional medis untuk saran lebih lanjut. Selain itu, jika Anda berpikir tidak lagi membutuhkan obat diabetes tipe 2, pastikan berbicara dengan dokter sebelum melakukan perubahan pada rutinitas tersebut.