Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaleidoskop 2019, Tren Ramah Lingkungan yang Diminati

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Jemaat Gereja Katolik Paroki Santa Clara merangkai pohon Natal dari limbah botol plastik di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 21 Desember 2019. Gereja Katolik Paroki Santa Clara membuat 13 pohon dari limbah daur ulang untuk mengajak masyarakat ramah lingkungan pada perayaan Natal 2019. ANTARA
Jemaat Gereja Katolik Paroki Santa Clara merangkai pohon Natal dari limbah botol plastik di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 21 Desember 2019. Gereja Katolik Paroki Santa Clara membuat 13 pohon dari limbah daur ulang untuk mengajak masyarakat ramah lingkungan pada perayaan Natal 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah perubahan iklim yang kian sering digaungkan, masyarakat mulai berinisiatif untuk melakukan hal-hal kecil demi menjaga bumi agar lebih hijau. Seruan menjaga bumi itu dibarengi dengan sebuah gerakan bertajuk sustainable living atau gerakan ramah lingkungan dengan menggunakan produk daur ulang, hingga tidak meninggalkan sampah dan limbah.

Berikut adalah ringkasan singkat dari tren sustainable living yang menarik perhatian dan kesadaran masyarakat akan bumi di tahun ini.

1. Sustainability at home
Perubahan kecil dapat dimulai dari rumah. Tahun ini, rupanya banyak penghuni rumah yang mulai menggunakan barang-barang ramah lingkungan sebagai furniturnya. Untuk lampu, misalnya, dengan menggunakan warna yang lebih ringan dapat menghemat energi, dan warna dinding dan tirai yang terang juga dapat meminimalkan kebutuhan akan lampu.

Saat membeli furnitur untuk rumah, memilih bahan yang dapat didaur ulang dan bebas dari plastik serta poliester adalah kuncinya. Penggunaan wol, kapas dan goni untuk bantal, selimut, pelapis, dan karpet juga merupakan hal cerdas untuk dilakukan.

2. Sustainable food
Tahun ini, banyak orang telah beralih ke cara hidup organik, karena makanan organik bebas dari komponen berbahaya. Pestisida dan bahan kimia seperti pupuk dan herbisida, fungisida, dan insektisida banyak digunakan dalam pertanian konvensional. Beralih ke makanan organik memastikan Anda mendapatkan makanan yang lebih bergizi yang rasanya lebih enak, dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Sayuran organik, buah-buahan, dan produk susu tidak mengandung pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya. Karena itu, mereka tidak mencemari tanah tempat mereka tumbuh. Pertanian organik pun meningkatkan kesuburan tanah, menghemat air, dan mengurangi polusi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Hadiah "go green"
Sudah mulai ada beberapa orang yang memulai tren baru dengan memberi dan menerima tanaman hijau sebagai pemurni udara (air purifier) untuk memerangi penyakit polusi. Di dalam ruangan, tanaman ini dikenal membantu Anda tidur dengan membersihkan udara di sekitar Anda. Bunga teratai, lidah buaya hingga tanaman bambu adalah beberapa di antaranya.

4. Bepergian cerdas
Ketika memutuskan untuk travelling atau liburan, mulailah dengan membawa tas belanja sehingga bisa menghemat plastik sekali pakai. Selain itu, alih-alih membeli sebotol air setiap hari, isi ulang botol Anda sendiri.

Jelajahi tempat baru dengan menggunakan sistem transportasi umum. Menginaplah di properti ramah lingkungan, dan coba gunakan linen yang disediakan hotel untuk waktu yang lama, kecuali jika Anda benar-benar membutuhkan handuk segar.

5. Pernikahan ramah lingkungan
Tahun ini, diskusi seputar "happy ever afters" atau bahagia hingga akhir hayat semakin mendorong banyak pasangan secara sadar memilih untuk ikut go-green pada hari pernikahan mereka. Menghilangkan semua jenis limbah dekoratif, banyak pasangan memilih pendekatan yang lebih sustainable. Misalnya dengan undangan digital, membatasi atau menghilangkan penggunaan peralatan makan plastik dan barang pecah belah, memilih alternatif yang dapat didaur ulang seperti yang terbuat dari baja, bambu, daun, dan bahan yang dapat digunakan kembali.

Selain itu, banyak yang bahkan memilih untuk memiliki dekorasi daur ulang, daripada membiarkan vendor membuang dekorasi yang tersisa. Selain ramah lingkungan, tren ini juga lebih murah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

3 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

6 hari lalu

Bus listrik VKTR-BYD yang beroperasi di jalur non-BRT Transjakarta. Dok. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk
Bandara Soekarno-Hatta Sekarang Punya Bus Listrik Ramah Lingkungan

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) bersama PT Gapura Angkasa meluncurkan bus listrik ramah lingkungan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

8 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

12 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

15 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

21 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

27 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.


13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

27 hari lalu

Australia dalam sepekan harus menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona di resor ski. Foto: @thredboresort
13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.


Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

28 hari lalu

Pekerja menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis 15 Februari 2024. Pembangunan PLTS tersebut untuk fase pertama sebesar 10 megawatt (MW) dari total kapasitas 50 MW yang akan menyuplai energi terbarukan untuk IKN dan akan beroperasi pada 29 Pebruari 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.


BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

33 hari lalu

Sejumlah warga Muara Angke membawa jerigen saat melakukan aksi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2022. Para warga yang datang dari blok Limbah, blok Eceng dan blok Empang RW 022 Muara Angke ini menggelar aksi terkait krisis air bersih yang melanda di pemukiman mereka. Selain meminta layanan air bersih, mereka juga meminta agar PAM Jaya melakukan pelayanan suplai air minum menggunakan kios air sementara untuk warga sebanyak 293.208 liter per hari, dan pemberlakuan tarif air sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 57 tahun 2021 yaitu seharga Rp. 1.575,-/ meter kubik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

BRIN mendorong penguatan riset dan inovasi terkait solusi krisis air. Berbagai teknologi pengelolaan air dikembangkan.